KETIK, JAKARTA – Di tengah pesatnya kawasan industri, terdapat sebuah wilayah bernama Desa Sukomulyo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik. Desa yang memiliki luas 361,670 Ha ini baru saja membuat prestasi, yakni memenangkan penghargaan Desa Pengembangan Wirausaha Terbaik dalam Program Desa BRILiaN 2023.
Kemenangan tersebut didapat karena desa dengan penduduk 10.270 jiwa tersebut sukses menghidupkan beberapa unit usaha yang berkontribusi bagi perekonomian desa.
“Tujuan awal kami membuat unit usaha adalah untuk memberdayakan masyarakat usia non produktif, mengingat di Desa Sukomulyo penduduk dan sumberdaya alamnya memadai, dan semua lembaga di sini mau bersinergi memajukan desa secara bersama-sama,” ungkap Subiyanto, Kepala Desa Sukomulyo.
Desa Sukomulyo memiliki beberapa produk unggulan desa yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), yaitu Usaha Bordir dan Batik Eco Printing, Olahan Buah Markisa, Olahan Ikan, Olahan Pisang dan Olahan Buah Kelengkeng.
Selain itu, ada Sentra Olahan Buah Markisa dengan Produk Unggulan Sari Markisa dan Sirup Markisa. Kemudian, ada pula Sentra Budidaya Ikan, Sentra Olahan Pisang, Sentra Olahan Buah Kelengkeng, serta usaha olahan hasil tani kebun ketahanan pangan desa dalam kelompok tani Kebun Jaya.
Sentra Bordir dan Batik Eco Printing ‘Damar Segaran’ mulai dijalankan sejak tahun 2021. Unit usaha ini melibatkan ibu-ibu PKK yang juga sudah tergabung dalam kelompok pemerhati budaya bordir secara turun-temurun di Desa Sukomulyo.
Mereka kemudian diberdayakan sekaligus dikenalkan dengan seni batik eco printing hingga berkembang sampai sekarang. Hal ini bertujuan agar Desa Sukomulyo tak hanya fokus pada pengembangan industri tetapi juga pelestarian lingkungan.
“Bordir ‘Damar Segaran’ punya ciri khas motif laut dan hasil laut, sementara batik eco printing-nya lebih ke tanaman-tanaman yang tumbuh di laut. Hal ini mencerminkan identitas Desa Mulyo yang berada di wilayah pesisir dan kini sudah menjelma sebagai kawasan industri.
“Adapun pemasarannya sendiri masih berskala nasional, tetapi pada September 2024 nanti kami akan ikut pameran UMKM untuk mengenalkan produk bordir dan eco printing ‘Damar Segaran’ ke Jepang. Produk bordir dan eco printing ‘Damar Segaran’ ini sendiri bisa di pesan secara online di berbagai e-commerce, termasuk di Localoka BRI,” ungkap Lilik Kusmiatin, Sekretaris Desa Sukomulyo.
Selain potensi alam dan ekonomi, Desa Sukomulyo juga memiliki potensi wisata berupa Wisata Apung Damar Segaran Global (Wadasglow) yang masih dalam tahap pengembangan.
Menurut Lilik, Wadasglow menawarkan pemandangan alam yang bisa dinikmati di atas keramba apung, sehingga cocok dijadikan alternatif wisata di tengah kota.
Bukan itu saja, wisatawan yang datang ke sana juga bisa menyantap berbagai hasil olahan ikan dari waduk tersebut, seperti otak-otak bandeng yang terkenal sebagai oleh-oleh khas Gresik, hingga membawa pulang oleh-oleh beragam olahan kerupuk lele dan udang.
Lilik kemudian menceritakan awal mula Desa Sukomulyo ikut program Desa BRILiaN sejak Januari 2023 ketika dikunjungi langsung oleh Mantri BRI.
“Kami mengirimkan portofolio wirausaha di Desa Sukomulyo dan diikutkan di program Desa BRILiaN pada Januari 2023. Kami lolos ke 40 besar dan setelah melewati masa penjurian sepanjang 2023, kami akhirnya dinobatkan menjadi pemenang pada Januari 2024 kemarin,” ungkapnya.
Atas keberhasilan menjadi Pemenang Desa Pengembangan Wirausaha Terbaik dalam Program Desa BRILliaN 2023, Desa Sukomulyo pun mendapatkan dana pengembangan sarana dan prasarana.
Selain itu, BRI juga melakukan berbagai pembinaan klaster usaha, seperti pelatihan, digitalitasi dengan QRIS, dikenalkan dengan Localoka dan lainnya.
“Kami tetap ingin melayani masyarakat agar mereka merasa ada keterkaitannya dengan desa, masyarakat tak lagi merasa apa yang bisa saya terima dari desa, tapi ke depan mereka justru punya prinsip apa yang harus kita berikan kepada desa,” pungkasnya.
Program Desa BRILian merupakan satu dari banyak program pemberdayaan yang dilakukan oleh BRI terhadap UMKM. Pada sambutannya di BRI Microfinance Outlook 2024, Direktur Utama BRI mengungkapkan bahwa dalam pemberdayaan tidak semata mengenai pembiayaan, namun juga pendampingan.
“Alhamdulillah kita sudah membina lebih dari 3.800 desa dan desa-desa ini selalu kita motivasi kita lombakan, desa juara 1 kita beri Rp 1 miliar hadiah untuk memperkuat lagi perputaran ekonomi. Saya kira itu adalah salah satu bentuk strategi BRI yang selalu menerapkan strateginya inline dengan concern pembangunan ekonomi nasional yang tidak hanya sekedar tumbuh tapi juga merata,” jelas Sunarso.(*)