KETIK, MALANG – Pembahasan Musrenbang Kabupaten Malang 2025 mulai dilakukan Pemkab Malang, Rabu (27/4/2024). Sebanyak 1.569 usulan kegiatan pembangunan ditampung pada musyawarah ini.
Mayoritas adalah pembangunan fisik yang diusulkan oleh masyarakat. Diantaranya perbaikan jalan dan perbaikan sarana fasilitas umum lainnya yang dibutuhkan masyarakat.
Serta ada usulan program pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan dan pembinaan UMKM. Wabup Malang Didik Gatot Subroto yang membuka Musrenbang tersebut mengatakan, forum ini sangat penting.
Terutama menyusun rencana pembangunan partisipatif, terpadu, dan berkelanjutan untuk menjaring kebutuhan pembangunan dari berbagai tingkat dan lingkup perencanaan.
"Musrenbang memiliki arti penting dalam upaya memaksimalkan penjaringan aspirasi, sekaligus menginventarisasi berbagai permasalahan dan isu-isu strategis riil yang terjadi di Kabupaten Malang," ujar Didik Gatot Subroto.
Lebih lanjut dia mengatakan, Musrenbang memiliki peran strategis sebagai wadah sinkronisasi, sinergi, dan integrasi kepentingan bagi para stakeholders pembangunan dan kemasyarakatan.
Menurut Didik, dalam perencanaan pembangunan yang dirancang diharapkan tidak hanya berupaya untuk menyelesaikan permasalahan pada saat ini
Namun juga mampu mengantisipasi permasalahan di masa yang akan datang. Untuk itu, diperlukan kepekaan tinggi terhadap permasalahan pembangunan yang ada.
"Selain itu, komitmen untuk menyelesaikan permasalahan pembangunan juga harus sejalan dengan penanganan yang komprehensif dan inovatif, penerapan prinsip berkelanjutan, serta penanganan terintegrasi," kata Didik yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang ini.
Sebagai informasi, dalam Musrenbang Kabupaten Malang tersebut juga dihadiri Pj Sekda Kabupaten Malang Nurman Ramdansyah dan Kepala Bappeda Kabupaten Malang Tommie Herawanto. (*)
