Terkena Penalti, Emas FAJI Kabupaten Probolinggo Melayang

Jurnalis: Tunjung Mulyono
Editor: Mustopa

10 September 2023 11:22 10 Sep 2023 11:22

Thumbnail Terkena Penalti, Emas FAJI Kabupaten Probolinggo Melayang Watermark Ketik
Ketua Satgas Porprov KONI Kabupaten Probolinggo Budi Eko Prasetyo saat mengalungkan medali kepada para atlet arung jeram FAJI Kabupaten Probolinggo, Minggu (10/9/2023)/Foto: Tunjung Mulyono/Ketik.co.id

KETIK, PROBOLINGGO – Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Kabupaten Probolinggo harus puas meraih tambahan 2 medali perak di nomor head to head R4 Putra dan R6 Putri. Meski dijagokan untuk bisa meraih medali emas di dua nomor tersebut. Namun akibat sanksi penalti, emas di depan mata pun terpaksa melayang.

Bertanding di babak final nomor head to head R4 putra, tim arung jeram FAJI kabupaten Probolinggo harus berhadapan dengan tim arung jeram tuan rumah yakni Kabupaten Mojokerto.

Catatan waktu 1 menit 52,24 detik yang diraih tim arung jeram Kabupaten Probolinggo sebenarnya sudah unggul jauh dibanding catatan waktu tim arung jeram Kabupaten Mojokerto yang hanya mencatatkan waktu 2 menit 9,42 detik. 

Namun, akibat pelanggaran yang dilakukan oleh atlet Kabupaten Probolinggo yang terlebih dahulu mencelupkan dayung ke dalam air sebelum start dimulai, akhirnya keunggulan 17 detik yang telah dibuat, menjadi sia-sia. 

Catatan waktu final ketika menyentuh garis finish yakni 1 menit 52,24 detik harus ditambah hukuman penalti berupa tambahan waktu selama 50 detik. Sehingga waktu total tim arung jeram Kabupaten Probolinggo berubah menjadi 2 menit 42,24 detik.

Capaian waktu final itu membuat posisi pertama tim arung jeram R4 putra Kabupaten Probolinggo harus rela tergusur ke posisi kedua dan harus puas hanya meraih medali perak akibat hukuman penalti yang dijatuhkan panitia. 

Pelatih arung jeram FAJI Kabupaten Probolinggo Ibrohim Afif, membenarkan terkait sanksi hukuman penalti yang dijatuhkan pada atletnya. Menurutnya penalti itu terjadi akibat atletnya terganggu fokusnya oleh adanya teriakan oknum tak bertanggung jawab pada saat di garis start. 

"Terdengar teriakan suara " GO" sesaat sebelum start benar-benar dimulai. Alhasil atlet kami pun terpancing untuk mendayung secepat mungkin. Namun ternyata teriakan itu justru jadi petaka, karena kami dianggap telah mencuri start dan akhirnya dijatuhi hukuman penalti," terangnya, Minggu (10/9/2023).

Dengan dijatuhkannya hukuman penalti itu, kata Aris. Membuat emas yang sudah ada di genggaman harus melayang ke tangan tim lawan yakni tim arung jeram Kabupaten Mojokerto.

"Mau bagaimana lagi, hal itu di luar dugaan kami. Karena secara catatan waktu kami sudah unggul jauh. Namun, karena kesalahan atlet kami sendiri yang terpancing teriakan itu akhirnya kami harus rela hanya meraih medali perak," katanya. 

Sedangkan untuk nomor R6 putri, atlet arung jeram kabupaten Probolinggo memang kalah cepat dari atlet arung jeram asal kabupaten Banyuwangi.

"Itu sudah raihan maksimal mereka. Karena sebenarnya untuk yang putri kita tidak masuk unggulan. Bahkan di hari sebelumnya mereka hanya di urutan kelima di nomor sprint," sebutnya. 

Foto Perahu tim arung jeram kabupaten Probolinggo yang memimpin hingga garis finish (Foto:Tunjung Mulyono/Ketik.co.id)Perahu tim arung jeram kabupaten Probolinggo yang memimpin hingga garis finish (Foto:Tunjung Mulyono/Ketik.co.id)

Kini tersisa nomor slalom yang akan dipertandingkan pada Senin (11/9/2023). Di dua nomor ini lah, atlet arung jeram Kabupaten Probolinggo akan mencoba tampil habis-habisan demi mengamankan dua medali emas yang disediakan.

"Harapan kami besok, atlet kami bisa tampil tanpa beban dan berhasil meraih medali emasnya," tambahnya. 

Sementara itu, Ketua Satgas Porprov KONI Kabupaten Probolinggo Budi Eko Prasetyo menyebut, tambahan dua medali perak di cabang olahraga (cabor) arung jeram itu sebenarnya sudah bagus. Namun sangat disayangkan raihan medali emas yang sudah di depan mata harus terampas akibat adanya penalti dari panitia.

"Alhamdulillah, tambahan dua medali perak itu sangat berharga bagi kontingen Kabupaten Probolinggo," sebutnya. 

Namun demikian, Budi menyebut ke depannya kesalahan semacam itu tidak boleh terjadi. Bukan hanya pada cabor arung jeram, melainkan juga pada cabor lainnya tanpa terkecuali.

"Pelajaran berharga ini, sangatlah mahal. Sehingga diajang sekompetitif Porprov ini. Kesalahan teknis semacam itu, tidak boleh terulang atau terjadi lagi," pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

arungjeram faji Kabupaten Probolinggo Porprov Jatim 2023