Aktivitas Kawah Gunung Bromo Meningkat, Kunjungan Dibatasi

Jurnalis: Gumilang
Editor: M. Rifat

14 Desember 2023 02:10 14 Des 2023 02:10

Thumbnail Aktivitas Kawah Gunung Bromo Meningkat, Kunjungan Dibatasi Watermark Ketik
Kondisi terkini Gunung Bromo yang terekam melalui Magma ESDM. (Foto : Magma ESDM)

KETIK, MALANG – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) mengumumkan pembatasan aktivitas di Gunung Bromo, Rabu, (13/12/2023). Hal ini dikarenakan terjadinya peningkatan aktivitas di kawah gunung tersebut.

Kepala BBTNBTS C Hendro Widjanarko mengatakan, pembatasan pengunjung menindaklanjuti rilis dari Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Nomor 27.E/GL.03/BGV/2023 tanggal 13 Desember 2023 tentang Peningkatan Aktivitas Kawah Gunung Bromo.

"Terjadi peningkatan aktivitas kawah Gunung Bromo berupa teramatinya hembusan asap kawah berwarna kelabu, intensitas sedang hingga tebal, dengan tekanan sedang kuat dari dalam kawah Gunung Bromo," kata Hendro melalui keterangan tertulis.

Pengamatan kegempaan menunjukkan masih terekamnya tremor menerus dengan amplitudo 0,5 - 1 mm (dominan 0,5 mm) yang disertai pula terekamnya gempa vulkanik dalam 3 kali kejadian selama Bulan Desember ini.

"Hal ini menunjukkan adanya proses fluktuasi tekanan di dalam tubuh Gunung Bromo yang disertai oleh aliran fluida ke permukaan," sebutnya. Diketahui saat ini tingkat Aktivitas Gunungapi Bromo Level II (Waspada).

Potensi bahaya yang bisa ditimbulkan akibat meningkatnya aktivitas kawah Gunung Bromo adalah terjadinya erupsi freatik ataupun magmatik dengan sebaran material erupsi berupa abu dan lontaran batu (pijar) yang dapat mencapai radius 1 km dari pusat kawah, serta keluarnya gas-gas berbahaya bagi kehidupan.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka BBTNBTS memberikan beberapa imbauan yakni :

a. Masyarakat di sekitar Gunung Bromo dan pengunjung/wisatawan/pendaki/pedagang/pelaku jasa wisata agar tidak memasuki areal dalam radius 1 kilometer dari kawah aktif Gunung Bromo.

b. Masyarakat di sekitar Gunung Bromo dan pengunjung/wisatawan/pendaki/pedagang/pelaku jasa wisata agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba - tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang signifikan.

Tingkat aktivitas Gunung Bromo dapat dievaluasi kembali jika terdapat perubahan aktivitas secara visual dan instrumental yang signifikan.

Sebagai informasi, Gunung Bromo merupakan gunung api kerucut cinder yang berada dalam kaldera Tengger, dengan ketinggian 2329 mdpl. Secara geografis Gunung Bromo berada di 4 wilayah yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Lumajang.(*)

Tombol Google News

Tags:

Gunung Bromo Kabupaten Malang Kabupaten Probolinggo Kabupaten Lumajang Kabupaten Pasuruan PVMBG TNBTS