Tingkatkan Kualitas, Petani Tembakau di Pacitan Terima Bantuan Alat Pertanian

Jurnalis: Al Ahmadi
Editor: Muhammad Faizin

20 September 2023 06:08 20 Sep 2023 06:08

Thumbnail Tingkatkan Kualitas, Petani Tembakau di Pacitan Terima Bantuan Alat Pertanian Watermark Ketik
Simbolik serah terima bantuan Alsinta kepada kelompok penerima manfaat. (Foto: Prokopim Pacitan)

KETIK, PACITAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan, Jawa Timur melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) telah memberikan bantuan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) kepada 30 kelompok petani tembakau di 9 kecamatan.

Bantuan ini diserahkan secara resmi oleh Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji, pada Rabu (20/09/2023).

"Dirancang untuk memberikan dukungan yang signifikan kepada petani. Pesan saya, jaga dan tingkatkan kualitas produksi," kata Indrata Nur Bayu Aji.

Kualitas produksi menjadi perhatian utama Bupati, karena tembakau Pacitan harus mampu bersaing dengan produk dari daerah lain. Oleh karenanya, petugas penyuluh diminta untuk terus mendampingi para petani guna memastikan kualitas produksi tetap terjaga.

Bantuan Alsintan perkebunan ini didanai melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2023 dengan total anggaran lebih dari 460 juta rupiah.

Bantuan ini mencakup 12 unit cultivator, 8 unit pompa air, 5 unit genset, 6 unit mesin perajang tembakau, dan 1900 buah widik. Selain itu, ada juga 30 gerobak sorong, 10 batu gosok asah, 50 rol plastik bening, 10 rol plastik jemur UV, serta 10 unit timbangan digital.

"Sumbangan ini adalah bentuk komitmen kuat dari pemerintah untuk meringankan beban petani dan memastikan kesejahteraan masyarakat. Kami berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para petani," ungkap Sugeng Santoso, Kepala DKPP Kabupaten Pacitan.

Foto Potret komoditas tembakau di Pacitan yang kini mulai digencarkan. (Foto: Dok. Ketik.co.id)Potret komoditas tembakau di Pacitan yang kini mulai digencarkan. (Foto: Dok. Ketik.co.id)

Sebagaimana diketahui, komoditas tembakau kini memang mulai dikembangkan di kota seribu satu gua. Salah satunya tembakau jenis grompol yang merupakan varian baru bagi petani di Pacitan, disusul jenis tembakau virginia dan jawa yang lebih dulu berkembang.

Mengacu data DKPP Pacitan, luas lahan tembakau di Pacitan saat ini mencapai lebih dari 300 hektar. Dari jumlah tersebut, 87 hektar adalah tembakau jenis grompol, 158 hektar adalah tembakau virginia, dan sisanya adalah tembakau jawa.

Lahan tembakau tersebar di 10 kecamatan, termasuk Sudimoro, Ngadirojo, Tulakan, Kebonagung, Pacitan, Pringkuku, Punung, Arjosari, Tegalombo, dan Bandar. "Budidaya tembakau ini menjadi alternatif bagi petani di musim kemarau, selain tanaman palawija," tambahnya.

Komoditas tembakau memiliki prospek yang menjanjikan bagi petani yang bergantung pada pertanian tadah hujan seperti di Pacitan. Selain perawatannya yang mudah dengan masa panen yang relatif singkat. Terlebih, nilai ekonomi tembakau terbilang cukup tinggi.

"Khusus jenis grompol satu kilogram tembakau basah dihargai sekitar Rp 2,5 ribu rupiah," tutupnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

pemkab pacitan tembakau Bupati DKKP