KETIK, BANGKALAN – Kegaduhan melanda Dusun Lembak Selatan, Desa Arosbaya, Bangkalan, Jawa Timur saat M (48) secara brutal membacok B (56), pamannya sendiri, hingga tewas pada Senin (15/4/2024).
Peristiwa tragis ini terjadi di tepi jalan desa, di mana M menggunakan celurit sebagai senjata. Di tengah kepanikan dan teriakan histeris warga yang menyaksikan, beberapa orang berupaya membawa B ke puskesmas terdekat.
Sayangnya, meskipun telah mendapat pertolongan medis, B meninggal dunia di puskesmas karena luka parah akibat senjata tajam.
AKBP Febri Isman Jaya, S.H., S.I.K., M.I.K, Kapolres Bangkalan, mengungkapkan bahwa insiden ini bermula saat M mendekati B sambil membawa celurit. B kemudian dibacok berulang kali oleh M.
Diduga, M tersinggung oleh sesuatu yang dikatakan B, namun pernyataan yang memicu amarah M masih dalam penyelidikan kepolisian.
"Kami masih menyelidiki apa yang menyebabkan M tersinggung. Pelaku dan korban adalah keluarga, paman dan keponakan," jelas AKBP Febri, Selasa (16/04/2024).
Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya. (Foto. Humas Polres Bangkalan)
"Setelah dievakuasi ke puskesmas, nyawa B tidak dapat diselamatkan dan jenazahnya dibawa ke kamar mayat RSUD Syamrabu Bangkalan untuk autopsi. Sementara itu, M mengalami luka serius dan saat ini dirawat di RSUD Syamrabu dengan pengawasan ketat dari petugas," sambungnya.
Menurut laporan kepolisian, Satuan Reserse Kriminal Polres Bangkalan telah mengamankan celurit yang digunakan oleh M. Penyelidikan masih berlangsung dengan polisi yang mengumpulkan keterangan dari saksi mata dan keluarga.
"Kami akan memberikan informasi terbaru mengenai motif di balik penganiayaan ini setelah kami menyelesaikan pemeriksaan terhadap pelaku," tutup AKBP Febri. (*).
