KETIK, SURABAYA – Institut Teknologi Sepuluh Nopember(ITS) menjadi salah satu lokasi pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) tahun 2023 jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) sebagai syarat masuk perguruan tinggi negeri.
Pelaksanaan ujian gelombang pertama di ITS dilaksanakan dari tanggal 8-14 Mei 2023 dan kedua per tanggal 22-28 Mei 2023.
UTBK hari pertama ini ditinjau langsung oleh Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITS Prof Dr Ir Adi Soeprijanto MT. Dia menjelaskan untuk ujian kali ini jumlah pendaftar mencapai 8688 peserta.
"Yang tes di ITS tapi ngambil bukan hanya di ITS, itu ada 8688 orang, yang ngambil di ITS itu biasanya sekitar 20ribuan (peserta)," tuturnya pada Senin, (8/5/2023).
Adi juga menyebut total 30 persen yang akan diterima oleh ITS dari 6000 mahasiswa yang mendaftar untuk tahun 2023.
"Diterimanya tetap 30 persen dari 6000 tadi, jadi dua ribuan," ucapnya.
Mengenai ruangan, Adi membeberkan sejumlah 47 ruangan digunakan untuk UTBK. Lokasi-lokasi tersebut adalah Menara Sains, Teknik Elektro, Teknik Mesin, Sistem Informasi dan Teknik Informatika.
"Di kita ada sekitar 47 ruang yang kita pakai, masing-masing itu satu ruangan 20 (peserta). Memang ada sekitar 18 titik lokasi di 16 departemen itu ya, kira-kira seperti itu di ITS," tutur Adi.
Mengenai transaparansi penerimaan mahasiswa baru, Adi mengungkapkan bahwa nilai yang sudah diumumkan yang sesuai dengan standar setiap fakultas ITS memiliki kriteria yang berbeda-beda.
"Dan orang tua mengiranya bahwa nilai UTBK itu dipakai langsung, padahal sebetulnya di ITS itu diolah lagi, misal anak nilai UTBK nya sama, satu masuk ke TI, satunya ke matematika, itu ndak sama persyaratannya. Kalau masuk matematika harus matematika yang tinggi, kalah TI beda lagi yang tinggi," tutur Adi.
Peserta UTBK di ITS, Senin (8/5/2023). (Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)
Mengenai antisipasi penolakan terhadap berbagai pihak karena tidak dapat diterima oleh ITS, Adi mengungkapkan akan ada transparansi nilai yang telah diolah oleh pihak kampus.
"Sehingga nanti kalau ada yang merasa bisa tapi kok tidak masuk, tinggal dilihat saja nilainya, terus dibandingkan dengan yang anak-anak diterima, nanti kelihatan.
"Oiya ternyata nilainya segini ya. Sudah selesai. Kita tinggal tunjukkan aja nilainya, tidak ada masalah," pungkas Wakil Rektor 1 ini. (*)