KETIK, SURABAYA – Mendorong ide dan inovasi, karyawan Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa dan civitas academica Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berkumpul dalam Forum Improvement and Innovation Award (IIA) 2024, di Kampus ITS, Surabaya.
Dari kegiatan ini 20 tim terbaik dari tingkat Subholding Upstream Regional Jawa terpilih menjadi kandidat untuk maju ke Forum Upstream Improvement & Innovation Award (UIIA).
“Selain inovasi dari 100 tim pekerja Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa, kami juga mengundang mahasiswa ITS untuk menampilkan ide inovasi mereka dalam bentuk Lomba Poster Inovasi dan Lomba Produk Inovasi. Hal ini guna mendorong dan memperkuat kolaborasi antara industri dan dunia pendidikan,” kata Sr Manager Relation Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa Agus Suprijanto, dalam acara itu pada Jumat, 11 Oktober 2024.
Agus menambahkan, inovasi yang digagas mahasiswa memiliki potensi besar untuk diterapkan di berbagai industri. Dengan langkah-langkah yang tepat, ide-ide ini dapat membantu meningkatkan efisiensi, kinerja bisnis dan produksi, serta aspek keselamatan kerja.
Sebelumnya, Pertamina juga telah menerapkan sejumlah hasil inovasi, seperti peningkatan efisiensi pemanfaatan BBM dan mengurangi polusi. “Inovasi adalah kunci untuk bertahan di industri yang kompetitif, sekaligus memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan,” ujarnya.
Sejumlah ide inovasi terbaik yang digagas Perwira (karyawan-red) Pertamina dan mahasiswa memperoleh penghargaan. Khusus, untuk mahasiswa pemenang Lomba Produk Inovasi dan Lomba Poster Inovasi, penghargaan yang diberikan diharapkan dapat dipergunakan untuk mendukung pengaplikasian ide-ide dalam kegiatan UMKM.
57 tim Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa berhasil menyabet penghargaan”Gold”, 41 tim mendapatkan”Silver”, dan 2 tim lainnya peringkat ”Bronze”.
Sementara di ajang Lomba Poster Inovasi, dari 12 tim yang ikut berpartisipasi, lima di antaranya berhasil menjadi pemenang. Sedangkan pada Lomba Produk inovasi yang diikuti tiga tim, satu tim berhasil meraih juara terbaik berkat inovasinya membuat jam tangan menggunakan material limbah plastik dan berpotensi untuk dikomersialkan di tingkat UMKM.
Budaya inovasi, menurut Agus, perlu dibangun sejak masa kuliah untuk mempersiapkan generasi mendatang dalam dunia industri.
"Penting bagi mahasiswa untuk menyiapkan diri sejak dini. Mengembangkan ide inovasi harus mulai diasah ketika masih di bangku kuliah, karena saat bekerja nanti perusahaan juga perlu untuk terus berinovasi demi menjawab tantangan iklim usaha dan kompetisi," tandasnya. (*)