KETIK, HALMAHERA SELATAN – Tiga Kepala Desa di Kabupaten Halmahera Selatan mangkir dari panggilan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) terkait dugaan penyelewengan dana desa.
Padahal, pemanggilan tersebut berhubungan langsung dengan kestabilan pemerintahan di desa.
Ketiga Kepala Desa (Kades) yang tidak memenuhi panggilan DPMD yaitu, Kades Busua Kecamatan Kayoa Barat Andi Haerudin, Kades Tabalema Kecamatan Mandioli Selatan Abidin Talib, dan Hamid Ode Umar Kades Jikotamo Kecamatan Obi.
Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa DPMD Halmahera Selatan, Iksan Mursid mengatakan, ketiganya absen tanpa memberikan alasan apapun.
Untuk jadwal pemanggilan kembali, Iksan katakan ada penambahan dua nama Kades yakni Kadis Pasir Putih Kecamatan Obi Utara, dan Kades Kurunga Kecamatan Kepulauan Joronga.
"Ketiganya semua tidak hadir. Kami coba hubungi supaya pastikan alasannya, tapi nomor handphone yang bersangkutan tidak aktif. Ada tambahan dua Kades yang juga di panggil," terang Iksan saat dikonfirmasi, Jumat, 31 Januari 2025.
Menurut Iksan, kelima kades tersebut akan di panggil secara terpisah, Kades Busua dan Tabalema di jadwalkan hari Senin 3 Januari, semnatara Kades Pasir Putih Kecamatan, Jikotamo dan Kurunga pada Selasa 4 Februari 2025
Sementara itu, Iksan menyebut, sekitar dua orang Kades di Halsel terancam dicopot. Keduanya diduga tersandung kasus yang sama seperti ketiga Kades yang di panggil.
Lebihnya, salah satu dari kedua Kades tersebut diduga bermasalah soal etik.
"Yang jelas ada dua Kades yang terancam. Saya belum bisa sebut namanya. Tapi salah satu istri Kades ada yang datang melapor ke kami," ucap Iksan.(*)
