KETIK, MALANG – Indonesia telah dipimpin oleh 8 orang Presiden sejak meraih kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Masing-masing pemimpin tersebut memiliki peran dan prestasi yang beragam.
Berbagai kontribusi dengan maksud untuk membawa perubahan dan kemajuan bagi bangsa Indonesia. Atas jejak kepemimpinan yang ada, masing-masing Presiden rupanya telah menyandang julukan tertentu.
1. Soekarno Sang Proklamator
Ir Soekarno yang merupakan presiden pertama di Indonesia mendapatkan julukan sebagai Bapak Proklamator bangsa. Hal tersebut disebabkan perannya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia sekaligus pembaca naskah Proklamasi yang mengawali perjalanan sebagai bangsa yang merdeka.
Naskah yang diketik oleh Sayuti Melik tersebut dibacakan di kediamannya di Jalan Pegangsaan Timur nomor 56 Jakarta Pusat pada pukul 10.00 WIB. Selama memimpin Indonesia, Soekarno didampingi oleh wakilnya, yakni Mohammad Hatta.
2. Soeharto Bapak Pembangunan
Soeharto menjabat sebagai Presiden kedua Republik Indonesia dalam durasi yang paling panjang dibandingkan dengan presiden lainnya. Ia memerintah Indonesia selama 32 tahun, sejak 12 Maret 1967 hingga 21 Mei 1998. Selama menjabat ia fokus pada program pembangunan ekonomi dengan Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita).
Hal tersebut yang membuatnya menyandang julukan sebagai Bapak Pembangunan. Banyak predikat yang disandang oleh Soeharto, seperti The Smiling General sebab raut mukanya yang selalu terlihat tersenyum.
3. BJ Habibie, Bapak Teknologi
Presiden ketiga Indonesia yakni BJ Habibie dikenal dengan kecerdasan dan kecintaannya terhadap bangsa Indonesia. Habibie andal dalam mengembangkan teknologi pesawat.
Bahkan ia berhasil mewujudkan mimpi bangsa Indonesia untuk membuat pesawat terbang, di antaranya pesawat N250 Gatotkaca dan pesawat R80. Tak heran jika julukan sebagai Bapak Teknologi melekat kuat pada dirinya.
4. Bapak Pluralisme, Abdurrahman Wahid
Abdurrahman Wahid atau Gus Dur terkenal dengan gayanya yang nyentrik dan unik sebagai presiden keempat RI. Banyak kebijakan maupun perilakunya yang mengundang kontroversi namun sebenarnya dapat diterima oleh nalar masyarakat.
Gus Dur dikenal sebagai Bapak Pluralisme sebab memiliki peran besar dalam menjaga kerukunan umat beragama. Salah satu bentuk toleransi yang ia terapkan ialah menghapus larangan Imlek melalui Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2000 pada 17 Januari 2000.
Selain itu, Gus Dur juga berupaya meredakan konflik akibat Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan cara berdialog.
5. Megawati Sang Penegak Konstitusi
Megawati Soekarno Putri tak hanya dikenal sebagai Presiden perempuan pertama di Indonesia, namun juga Sang Penegak Konstitusi.
Salah satu kontribusinya untuk bangsa Indonesia adalah dengan membentuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tak hanya itu, putri dari Soekarno itu juga pelopor dari Pemilu langsung yang pertama kali digelar di Indonesia.
6. Susilo Bambang Yudhoyono, Bapak Perdamaian
Bukan tanpa alasan, presiden keenam RI yang akrab dipanggil SBY ini mendapat julukan sebagai Bapak Perdamaian. Selama menjabat, SBY aktif terlibat dalam upaya-upaya perdamaian Indonesia maupun dunia.
Pada masanya, ia turut andil dalam penandatanganan Perjanjian Perdamaian Aceh melalui Nota Kesepahaman Helsinki dan pembentukan Pusat Perdamaian dan Keamanan yang dikenal sebagai Indonesia Peace and Security Center (IPSC).
7. Joko Widodo, Bapak Infrastruktur
Selama menjabat, Joko Widodo atau Jokowi getol dengan proyek-proyek pembangunan infrastruktur khususnya di daerah terpencil. Banyak jalan tol yang berhasil dibangun pada masa kepemimpinannya.
Bahkan di akhir masa jabatannya pun ia masih sempat membangun megaproyek Ibu Kota Negara (IKN). IKN memiliki total area daratan dan perairan sekitar 324.332 ha.
8. Prabowo Subianto, Bapak Pemersatu
Belum ada julukan pasti yang disematkan pada Presiden Prabowo Subianto. Sejak kampanye, Prabowo lebih dikenal sebagai Bapak Gemoy dengan lagu oke gas.
Namun Prabowo juga dikenal sebagai Bapak Pemersatu. Hal tersebut disebabkan hanya pada kepemimpinannya lah ia berhasil menyatukan dua mantan kepala negara yakni SBY dan Jokowi untuk bergabung berada di pihaknya.
Tak heran, mengingat SBY memiliki posisi yang penting dalam Partai Demokrat yang juga termasuk dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mendukung kemenangan Prabowo. Sedangkan keberpihakan Jokowi dilatarbelakangi oleh pencalonan sang Putra Mahkota, Gibran Rakabuming Raka yang kini bersanding dengan Prabowo sebagai Wakil Presiden RI.
Keberhasilan Prabowo menggandeng dua mantan Presiden RI itu yang bisa menjadi opsi jukulannya sebagai Bapak Pemersatu.(*)