KETIK, SURABAYA – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) kembali membuat terobosan dalam bidang pembelajaran, terbaru tim dosen Unesa menciptakan Alphabet Wooden Book Bilingual.
Alphabet Wooden Book Bilingual adalah media yang berguna mengenalkan alfabet dua bahasa yaitu Indonesia dan Inggris kepada anak.
Alphabet Wooden Book Bilingual ini dikemas dalam bentuk permainan untuk anak usia 2-5 tahun. Karya tersebut lahir dari tangan Winarno (dosen Seni Rupa), Hendro Aryanto (dosen Desain Komunikasi Visual), dan Nanda Nini Anggalih (dosen Desain Grafis).
Dosen Seni Rupa, Winarno mengatakan, inovasi ini dapat tercipta berkat kerja sama dengan PT Gunung Mas Sumanco (Riang Toys). Alphabet Wooden Book Bilingual merupakan media atau permainan dalam bentuk buku kayu edukatif yang mengajarkan alfabet dalam dua bahasa.
"Media ini tidak hanya memperkenalkan huruf, tetapi juga membantu anak-anak melatih motorik halus mereka," jelas Winarno, Selasa 8 April 2025.
“Dengan metode yang interaktif, kami ingin anak-anak bisa lebih mudah memahami dan menikmati proses belajarnya,” imbuhnya.
Alphabet Wooden Book Bilingual ini dibuat lantaran saat ini banyak anak-anak yang sudah tidak begitu tertarik dengan buku. Buku cenderung memiliki tampilan monoton dan kurang menarik bagi anak-anak.
Untuk itulah, Alphabet Wooden Book Bilingual ini hadir sebagai solusi dengan pendekatan visual yang menarik dan material kayu ringan yang aman untuk anak.
“Buku ini didesain dengan ilustrasi menarik dan kosakata yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, sehingga anak lebih mudah mengingat dan memahaminya,” tambahnya.
Agar semakin mudah dipelajari, Alphabet Wooden Book Bilingual ini menggunakan kosa kata yang yang memiliki kesamaan pelafalan dan makna dalam bahasa Indonesia dan Inggris.
Selain bisa belajar mengenali huruf, anak juga bisa memahami objek di sekitar mereka melalui ilustrasi yang disediakan. Mereka dapat mencocokkan huruf dengan gambar untuk membentuk kata yang sesuai, menciptakan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan.
"Kami ingin produk ini menjadi formula efektif dalam pembelajaran bilingual untuk anak usia dini," pungkasnya. (*)