KETIK, HALMAHERA SELATAN – Ketua Fraksi PKB DPRD Halmahera Selatan Safri Talib nyatakan sikap siap nahkodai Asosiasi Kabupaten (Askab) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Kabupaten Halmahera Selatan.
Pernyataan sikap Safri menyusul belum adanya ketua defenitif Askab PSSI Halmahera Selatan di 1 tahun terakhir 2023.
Safri mengatakan, dirinya siap mengembalikan gaung sepak bola khususnya Persatuan Sepak Bola Indonesia Halmahera Selatan (Persihalsel) yang pernah menginjakkan kaki ke Liga 3 nasional di tahun 2022.
"Halsel pernah menjadi raja di Maluku Utara. Gaung sepak Persihalsel cukup mentereng di tahun-tahun sebelumnya. Saya siap jadi ketua Askab untuk sepak bola Halsel yang lebih baik," ucap Safri 15 Januari 2025.
Foto lawas Safri Talib saat masih berseragam Club lokal Halsel Moy Putera (Sumber: Safri Talib For Ketik.co.id)
Kesiapan Safri mengelola sepak bola di Halsel karena dirinya pernah menjabat sebagai manajer Persihalsel. Kala itu, Safri berhasil mengantarkan Persihalsel menjadi runer up Pra musim liga 3 dan juara 1 liga 3 zona Maluku Utara.
Dia menyampaikan, bakat sepak bola generasi muda di Halsel sangat luar biasa. Bahkan Safri katakan, pemain-pemain yang sekarang berlaga di liga 2 dan 1 Indonesia, merupakan eks pemain Persihalsel semasa dia menjadi manajer.
"Waktu jadi manajer dulu, gaung sepak bola Halsel sangat bagus. Pemain seperti Ryzky Maulana Putera yang mengawal gawang Persipura sekarang adalah eks pemain Persihalsel di masa kami dulu," Safri bercerita.
Atas dasar gaung sepak bola yang pernah dibangunnya bersama pengurus kala itu, Safri mengajak seluruh pemangku sepak bola di Halsel untuk bersama-sama membangkitkan gairah sepak bola daerah ke level nasional.
"Saya mengajak seluruh pelaku maupun pecinta sepak bola di Halsel untuk bersama-sama mendukung sepak bola di Halsel menuju kanca nasional," tukas Safri.
Mantan manajer Persihalsel sekaligus mantan pemain klub lokal Moy Putera ini juga mengkritik terkait turnamen-turnamen sepak bola yang ada di Halsel. Bagi dia pertandingan yang diselenggarakan tidak terlalu berdampak pada pembinaan pemain sehingga dapat berkarir ke level yang lebih tinggi.
"Sebenarnya turnamen-turnamen sepak bola yang di laksanakan di Halsel baik. Namun di lain sisi, tidak berdampak pada pemain. Sehingga habis turnamen, ya sudah habis," tegas Safri
"Turnamen sekelas Bupati Cup harus ada fit backnya terhadap pemain. Setiap kali ada turnamen, harus ada pemain yang di promosikan," sambungnya.
Untuk itu, menurut Safri, SDM para pelatih yang ada di Halsel harus ditingkatkan dan diperhatikan. (*)
