BPSPL Terus Dorong Konversi BBM ke Gas Bagi Nelayan

12 Juni 2025 07:04 12 Jun 2025 07:04

Thumbnail BPSPL Terus Dorong Konversi BBM ke Gas Bagi Nelayan
Sejumlah kapal nelayan di kawasan TPI Palang, Tuban, Jawa Timur. (Foto: Ahmad Istihar/Ketik.co.id)

KETIK, PONTIANAK – Syarif Iwan Taruna Alkadrie, Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak mendukung penuh penggunaan alat konversi bahan bakar minyak (BBM) ke gas produk Amin Ben-gas (ABG) pada sektor kelautan dan perikanan.

Alat yang dikenal sebagai Konverter Kit Amin Ben-Gas (ABG) ini diklaim mampu menghemat konsumsi energi hingga 70 persen.

“Alat ini dinilai sejalan dengan arah kebijakan efisiensi energi pemerintahan mendatang," kata Iwan usai mencoba penerapan Konverter KIT ABG di Kecamatan Sungai Kakap, Rabu 11 Juni 2025.

Dia menambahkan, hal tersebut merupakan terobosan besar. Penggunaan konverter KIT menghemat hingga 70 persen pengeluaran nelayan dibanding menggunakan BBM.

Konversi ini semakin penting karena juga untuk menekan biaya operasional nelayan serta mendukung ketahanan energi nasional.

Dia berharap Kementerian Kelautan dan Perikanan khususnya Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Perikanan Budidaya, dan Pengelolaan Kelautan segera memasukkan konverter kit ini dalam program-program bantuan untuk nelayan dan kapal wisata.

"Kapal-kapal bantuan ke nelayan bisa langsung menggunakan konverter kit ABG. Kita targetkan bisa mulai dijalankan secara masif pada 2026–2027," kata Iwan.

Anggota DPD RI Dapil Kalimantan Barat, Syarif Melvin Alqadrie menilai konverter kit ABG penting dalam mendukung efisiensi energi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir.

"Ini solusi konkret. Dengan biaya yang jauh lebih murah, nelayan kita bisa menghemat pengeluaran. Kami mendorong instansi terkait agar mendorong implementasi alat ini secara luas," ucapnya.

Akademisi Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura, Dr. Eng. Ir. Ferry Hadary, S.T., M.Eng., IPM., ASEAN Eng., memberikan apresiasi terhadap inovator teknologi konverter kit ABG, Amin Suwarno. Pria asal Kabupaten Kubu Raya yang telah meneliti dan mengembangkan alat ini sejak 2010.

"Saya mengenal Bang Amin sejak pertemuan kami di Hari Kebangkitan Teknologi Nasional 2014 di Jakarta. Ia adalah sosok sederhana, tapi karya dan komitmennya luar biasa. Berangkat dari bengkel kecil, kini alat ciptaannya telah mendapat pengakuan nasional dan internasional," kata Ferry.

Menurut Ferry, konverter kit ABG telah bersertifikat SNI dari BSN dan KAN, serta memiliki nilai kontrak dan royalti yang menjanjikan. Tidak hanya itu, Amin juga aktif mengkader ratusan nelayan untuk memahami dan menggunakan teknologi ini.

"Selama 15 tahun beliau konsisten hanya meneliti konverter kit ini. Ia berkolaborasi dengan kampus besar seperti ITB, kementerian, hingga lembaga sertifikasi, hingga akhirnya memproduksi secara industri. Sosok seperti ini yang seharusnya mendapat dukungan penuh dari negara," tutup Ferry.

Dengan potensi efisiensi energi yang tinggi, teknologi konverter kit ABG diharapkan mampu menjadi solusi ramah lingkungan yang aplikatif, serta membuka jalan menuju kemandirian energi bagi masyarakat pesisir di Kalimantan Barat dan Indonesia secara umum.(*)

Tombol Google News

Tags:

bpspl Konversi BBM ke Gas nelawan