KETIK, JAKARTA – Penasihat Khusus Presiden Bidang Haji, Prof Muhadjir Effendy mengungkap perencanaan pembangunan Kampung Haji Indonesia di Mekkah. Rencana tersebut termasuk dalam 2 agenda strategis diplomasi pemerintah Indonesia dan Arab Saudi, bersamaan dengan penggunaan Bandara Taif sebagai entry point alternatif bagi jemaah Indonesia.
Koordinasi antara Menteri Perhubungan, Menteri Agama, dan juga investor telah dilakukan. Menurutnya, hal tersebut selaras dengan visi Presiden Prabowo untuk menjadikan ibadah Haji sebagai peluang membangun ekosistem ekonomi global.
“Di Al-Quran disebutkan bolehnya bertransaksi saat haji. Ini bisa jadi momentum membangun pusat transaksi tahunan antarnegara Islam. Kampung Haji dapat menjadi titik awalnya," ujarnya, Jumat 13 Juli 2025.
Untuk merealisasikan rencana tersebut, Presiden Prabowo dikabarkan akan melakukan pertemuan dengan Raja Salman. Terlebih ia menilai Indonesia berhasil melakukan adaptasi terhadap berbagai kebijakan baru yang diterapkan oleh pemerintah Arab Saudi.
"Pemerintah juga berhati-hati dalam memilih investor. Kemungkinan Juli ini Presiden akan bertemu dengan Raja Salman,” lanjut Ketua BPH Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu.
Tak hanya itu, peninjauan langsung ke Bandara Taif juga telah dilakukan. Bandara tersebut dinilai potensial sebab terdapat 2 runaway untuk menampung pesawat berbadan besar.
Badara yang beroperasi selama 24 jam itu dilengkapi dengan 11 maskapai penerbangan. Jarak dari Makkah pun hanya sekitar 70 km. Menurutnya apabila berhasil menambahkan 10 slot penerbangan tiap harinya tentu akan banyak mempermudah jamaah.
“Jika bisa ditambah 10 slot penerbangan per hari, ini akan mempercepat proses pemulangan jemaah dan mengurangi masa tinggal yang selama ini membebani biaya haji,” jelasnya. (*)