KETIK, BATU – Sebagai umat muslim, menjaga kesucian pakaian adalah hal penting. Oleh karena itu, saat kita pipis atau buang air kecil, harus benar-benar memperhatikan agar percikan urine tidak mengenai pakaian. Jika itu terjadi bisa sebabkan najis dan shalat atau ibadah menjadi tidak sah.
Penelitian terbaru dari Splash Lab di Brigham Young University (BYU), Amerika Serikat, mengungkap penyebab utama cipratan urine dan bagaimana cara menghindarinya.
Studi ini dilakukan oleh dua ilmuwan, Randy Hurd dan Tadd Truscott, yang memanfaatkan pendekatan ilmiah dan teknologi tinggi.
Dalam risetnya, Hurd dan Truscott menciptakan model uretra pria menggunakan printer 3D. Model tersebut berbentuk silinder kecil berukuran 8 mm x 3 mm, dan disambungkan ke tabung berisi air bertekanan yang mensimulasikan aliran urine pria dewasa yakni sekitar 21 mililiter per detik.
Kemudian, mereka merekam menggunakan kamera berkecepatan tinggi bagaimana aliran urine mengenai berbagai permukaan. Baik padat (seperti dinding urinal) maupun cair (seperti air dalam toilet). Sebuah kertas putih diletakkan di bawah untuk mendeteksi percikan yang terjadi.
“Sudut benturan yang lebih kecil menghasilkan cipratan yang lebih sedikit,” jelas Randy Hurd.
Dalam penelitian itu diketahui bahwa, ketika orang buang air kecil di Urinal dengan sudut 90 derajat atau ketika aliran urine mengarah tegak lurus ke dinding, justru menciptakan percikan paling besar. Ketika sudut dikurangi, misalnya menjadi 30 derajat, jumlah percikan menurun drastis.
Dalam studi tersebut juga ditemukan bahwa masalah cipratan ternyata makin rumit saat pria buang air kecil sambil berdiri di toilet duduk. Itu karena jarak antara sumber aliran dan air di dalam toilet sekitar lima kali lebih jauh dibandingkan urinal.
Jarak ini menyebabkan urine terpecah menjadi tetesan kecil di udara sebelum menyentuh air.
“Tetesan berenergi tinggi ini menciptakan percikan besar dan memantul ke area di luar mangkuk toilet. Secara fisika, sangat sulit mencegah sebagian tetesan itu keluar dari mangkuk,” kata Hurd.
Berdasarkan temuan tersebut, para peneliti menyarankan beberapa langkah sederhana agar tidak menciprat saat buang air kecil,
Berdirilah lebih dekat ke urinal untuk memperkecil jarak antara aliran urine dan dinding.
Arahkan aliran urine ke sisi samping, bukan ke tengah urinal.
Jika tidak memungkinkan untuk mendekat, kecilkan sudut arah aliran urine. (*)