KETIK, SURABAYA – Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa mendatangi nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Sendang Biru Malang. Gubernur Jatim periode 2019-2024 itu kagum mengetahui hasil tangkapan ikan tuna sirip kuning mencapai 100 kilogram.
“Rekomendasi strategis mereka adalah soal harga ikan tuna. Ikan tuna dari Sendang Biru ini sebenarnya legend. Saya kebetulan baru dari Muncar bertemu dengan pemilik hilirisasi ikan tuna yang 100% ekspor,” tegas Khofifah, Selasa, 29 Oktober 2024.
Mengetahui ada produk unggulan tersebut, Khofifah akan mengkomunikasikan agar tuna dari Sendang Biru ini turut ditampung dengan harga yang memberikan nilai tambah bagi nelayan. "Mudah-mudahan ini bisa terkoneksi, sehingga harga ikan tuna di sini itu bisa berseiring dengan nilai tambah yang bisa diterima oleh nelayan,” ucap Khofifah.
Tidak hanya itu, hasil rekomendasi yang disampaikan nelayan, Khofifah menyatakan siap untuk memfasilitasi dan memberikan solusi cepat khususnya terkait kelangkaan BBM yang dikeluhkan nelayan.
Calon Gubernur Jatim Nomor Urut 2 Khofifah Indar Parawansa menyapa nelayan langsung, Selasa, 29 Oktober 2024. (Foto: Tim media Khofifah-Emil)
“Jadi kalau salah satu solusinya adalah ada SPBN (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan) sendiri di sini, itu sebetulnya solusi strategis. Insyaallah mudah-mudahan bisa kita realisasikan di 100 hari pertama jika izin dari KKP Pusat bisa disegerakan,” kata Khofifah yang disambut riuh para nelayan.
Dengan percepatan penyediaan SPBN di Sendang Biru pada 100 hari pertama jika Khofifah terpilih sebagai Gubernur Jatim, maka harapannya pada musim tangkap ikan pada Maret atau April 2025 mendatang, nelayan telah terfasilitasi dengan SPBN di Sendang Biru.
Khofifah mengaku hampir setiap berkunjung dan bertemu nelayan selalu mengeluhkan pendangkalan. Bahkan di Muncar mereka sempat merekomendasikan adanya reklamasi.
“Kalau di sini tadi disampaikan butuhnya pengerukan sepanjang 100 meter saja dengan kedalaman 3 meter. Saya sedang meminta dibantu perencanaan mereka, RAB-nya seperti apa ya kalau kita mau membuat secara komprehensif lebih bagus. Barangkali nanti ada tahap-tahap mungkin tahap pertama ini dulu, tahap kedua dan seterusnya tapi perencanaan itu terintegrasi,” tegas Khofifah.
Sebelumnya, para nelayan menyampaikan beberapa permasalahan yang dihadapi selama ini. Yang pertama adalah terkait deflasi yang menyebabkan harga ikan turun.
“Masalah kita yang pertama di sini adalah harga ikan, yang kedua adalah BBM. Dan ini bukan hanya tahun 2024, tapi sebelum-sebelumnya juga kami selalu kekurangan BBM,” kata Bahrun, Koordinator Nelayan Sekoci di TPI Sendhang Biru.
“Dari bulan Maret sampai Oktober biasanya nelayan seperti saya yang khususnya sekoci bisa melakukan penangkapan ikan tuna dua kali dalam sebulan. Tapi dengan kendala BBM kami di 2024 ini cuma bisa satu kali satu bulan dan itu sangat menurunkan sekali penghasilan kami,” lanjut Bahrun.
Kondisi ini juga diperparah dengan kondisi deflasi belakangan ini yang membuat harga ikan cenderung mengalami penurunan harga. Untuk itu, pihaknya berharap Khofifah sebagai cagub pilihan mereka bisa memberikan solusi terbaik bagi nelayan.
Tidak hanya itu, Puji Hartono Ketua I Kelompok Nelayan Rukun Jaya Sendang Biru, menyampaikan rekomendasi strategisnya untuk para nelayan. Yang urgen adalah masalah pendangkalan.
Dikatakan Puji, pendangkalan laut sering menyebabkan masalah bagi nelayan. Seperti baling-baling kapal yang patah, dan kapal bocor.
“Harapan kami dengan datang ibu di sini bisa dibantu realisasikan program pendangkalan agar kegiatan bongkar ikan dan semua kegiatan aktivitas di Sendang biru itu berjalan lancar,” ujarnya.
Para nelayan juga menyampaikan terima kasih karena bantuan dari pemerintah untuk membangunkan ponton dan atap tahap pertama sudah dilakukan. Para nelayan berharap pembangunan ponton dilanjutkan dan dipercepat. Karena sangat penting dalam melindungi nelayan beraktivitas di TPI Sendang Biru. (*)