KETIK, BATU – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu menyelenggarakan layanan pemeriksaan dokter sebagai upaya deteksi dini penyakit hipertensi dan diabetes melitus pada Selasa, 3 Juni 2025 di Posyandu Melati 2 Desa Oro-Oro Ombo.
Acara ini dihadiri oleh Wali Kota Batu Nurochman dan sejumlah pejabat lainnya.
Kepala Dinkes, Aditya Prasaja, menjelaskan bahwa program ini merupakan langkah preventif melalui edukasi pola hidup sehat kepada masyarakat.
"Program yang telah diuji coba sejak Februari ini menyasar 24 desa dan kelurahan, terutama wilayah dengan angka stunting dan penyakit kronis tinggi," katanya.
Data 2024 mencatat sejumlah 25 ribu kasus hipertensi dan 7 ribu kasus diabetes di Kota Batu. Karena jumlah dokter terbatas, layanan ini dijadwalkan minimal sebulan sekali di posyandu. Informasi jadwal akan diumumkan secara berkala oleh Dinkes dan Puskesmas.
"Dengan program ini, masyarakat, terutama lansia mendapatkan akses layanan kesehatan lebih dekat dan mudah," jelasnya.
Wali Kota Batu, Nurochman, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari upaya Pemerintah Kota Batu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya pola hidup sehat dan mencegah penyakit degeneratif yang semakin marak.
"Tentunya keberhasilan pembangunan harus dibarengi oleh kesehatan masyarakat. Sehingga masyarakat bisa menikmati hasil dari pembangunan," katanya.
Diabetes dan hipertensi akan sangat mudah menyerang lansia. Oleh karena itu, ia mengingatkan kepada warga yang hadir untuk selalu menjaga pola makan dan aktif bergerak setiap hari.
"Bapak atau ibu, panjenengan semua dijaga pola makannya. Setiap hari diusahakan untuk berolahraga minimal berjalan kaki dari rumah ke mlijo (penjual sayur), supaya tubuh tetap terjaga, jauh dari penyakit," ujarnya.(*)