Gubernur Khofifah Sampai di Arafah, Doakan Kebaikan bagi Warga Jatim

5 Juni 2025 19:54 5 Jun 2025 19:54

Thumbnail Gubernur Khofifah Sampai di Arafah, Doakan Kebaikan bagi Warga Jatim
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama para jemaah haji undangan Khadimul Haramain Asy Syarifain, Raja Salman bin Abdul Aziz Al Saud, bersiap wukuf di Arafah (Foto: Dokumen pribadi Khofifah Indar Parawansa)

KETIK, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa bersama para jemaah haji undangan Khadimul Haramain Asy Syarifain, Raja Salman bin Abdul Aziz Al Saud, bersiap wukuf di Arafah menuju puncak ibadah haji 1446 H / 2025 M.

Perjalanan ke Arafah dilakukan dengan terlebih dahulu bermalam di Mina sebagai persiapan menjalani wukuf di puncak ibadah haji sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Rasulullah.

“Alhamdulillah sejak kemarin tanggal 8 Dzulhijjah kami sudah perjalanan ke Mina untuk bermalam dan melaksanakan ibadah tarwiyah sebagai persiapan menghadapi hari Arafah tanggal 9 Dzulhijjah,” Khofifah dalam pernyataannya dari Arafah, Kamis 5 Juni 2025.

“Insya allah Kamis hari ini kami ke Arafah untuk menjalankan wukuf sebagai puncak ibadah haji,” imbuhnya. 

Khofifah menjelaskan bahwa sesuai yang tertuang dalam kitab Al-Mughni, karya Ibnu Qudamah, tanggal 8 Dzulhijah adalah waktu dimana Rasulullah Muhammad SAW bersama sahabat melaksanakan ibadah sunnah tarwiyah. 

Ini merupakan sunnah Nabi dimana saat tanggal 8 Dzulhijah, Nabi dan para sahabat mabit di Mina mengambil bekal air sebelum sampai di Arafah untuk Wukuf. Di Mina, mereka mengambil bekal air minum karena saat itu tidak terdapat air di Arafah.

“Sebagaimana juga sunnah Nabi, para tamu Allah undangan Kerajaan berada di Mina menunaikan rangkaian ibadah sampai shalat Subuh. Dan pagi ini mulai bergerak ke Arafah untuk melaksanakan wukuf,” terangnya.

Bagi jamaah haji Indonesia tanggal 8 Dzulhijjah merupakan kegiatan fokus perjalanan Makkah - Arafah. Dalam jumlah besar tentu tidak mudah mengatur pergerakan jama'ah. Meski demikian pemerintah Indonesia tetap memberikan perlindungan bagi jama'ah haji yang akan bermalam di Mina sebelum Arafah. Tetapi pemerintah Indonesia tidak menyiapkan transportasi maupun akomodasi Mina - Arafah. Pemerintah menyiapkan Mabit di Mina setelah Arafah - Muzdalifah. Maka dikenal Armuzna (Arafah - Muzdalifah - Mina).

Bagi masyarakat yang tidak sedang beribadah haji, ditegaskan Khofifah tetap ada banyak keutamaan lain yang bisa mereka dapatkan. Salah satunya dengan menjalankan ibadah puasa tarwiyah di tanggal 8 Dzulhijjah dan puasa Arafah di tanggal 9 Dzulhijjah. 

Puasa ini memiliki keistimewaan sebagaimana yang disebutkan dalam hadist Nabi Muhammad. Bahwa barang siapa yang menjalankan puasa tarwiyah, maka akan mendapatkan keutamaan dengan diampunkan dosa-dosanya selama satu tahun. Dan barang siapa yang menjalankan puasa arafah maka akan mendapatkan fadhilah dihapuskan dosa-dosa di antara tahun sebelumnya dan tahun berikutnya. 


“Puasa Arafah memiliki keutamaan yang sangat besar, bahkan melebihi puasa sunnah lainnya di sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah. Keutamaanya adalah diberikannya ampunan dosa satu tahun yang telah berlalu dan satu tahun yang akan datang,” tegas Khofifah.

Jelang pelaksanaan wukuf sebagai puncak haji, Gubernur Khofifah pun mendoakan segala kebaikan untuk warga Jatim dan juga Indonesia.

“Di tempat dan waktu yang mustajabah insya allah kita bersama sama akan mendoakan kebaikan, kesejahteraan dan kemakmuran untuk warga Jatim dan Indonesia. Semoga semua lancar dan menjadi ibadah yang mabrur,” pungkas Khofifah. (*)

Tombol Google News

Tags:

Raja Salman bin Abdul Aziz Al Saud Ibadah Haji Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa Wukuf di Arafah