Dewi Munir, Ibu yang Bebas dari Kemiskinan karena Padat Karya Eri Cahyadi 

Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: Marno

29 Mei 2023 13:07 29 Mei 2023 13:07

Thumbnail Dewi Munir, Ibu yang Bebas dari Kemiskinan karena Padat Karya Eri Cahyadi  Watermark Ketik
Dewi Munir menggunakan pakaian toga di Harlah Yamatas. (Foto: Humas Pemkot Surabaya) 

KETIK, SURABAYA – Eri Cahyadi mendapatkan kado istimewa di acara Semarak Harlah Yamatas ke-2 yang digelar di Sport Center Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Dalam acara tersebut, Eri mendapatkan kejutan dari seorang ibu bernama Dewi Munir pada Senin (29/5/2023). 

Dewi Munir mengejutkan Eri karena menggunakan toga lengkap layaknya mahasiswa yang diwisuda, tujuanya menggunakan toga tersebut, ia ingin berterima kasih kepada Wali Kota Surabaya. 

Dewi Munir yang berasal dari Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya. Di depan Eri dan sejumlah kepala dinas yang hadir dalam acara itu, ia menyampaikan bahwa dirinya dulu adalah penerima Program Gamis (Keluarga Miskin).

Sejak beberapa bulan lalu, ia bergabung dengan padat karya Sumber Mulia Barokah yang dikelola oleh Pemkot Surabaya bersama Yamatas. 

Dewi bercerita sejak bergabung dengan padat karya ini, penghasilan keluarganya meningkat. Dulu hanya suaminya yang bekerja dan penghasilannya hanya sekitar Rp 300 ribu pe rminggu. 

"Setelah saya bergabung dengan padat karya ini, alhamdulillah sekarang penghasilan saya bisa Rp 3 juta perminggu, anak saya ada di Unair 2 dan saya juga bisa benahi rumah sendiri dengan mandiri,” kata Dewi disambut riuh tepuk tangan. 

Makanya dalam kesempatan itu, ia memohon izin kepada Eri untuk melepaskan diri dari statusnya sebagai Keluarga Miskin. Bahkan, ia juga siap mencopot stiker merah bertuliskan Keluarga Miskin di rumahnya. 

“Saya sangat berterima kasih atas program padat karyanya kepada Pak Eri dan jajaran Pemkot Surabaya serta dari pihak Yamatas," ujarnya. 

Dewi berharap agar teman-teman yang masih ikut program gamis, bisa bekerja dan berkarya sepertinya sehingga bisa lulus juga seperti keluarga Dewi. "Sekali lagi terima kasih banyak,” kata Dewi. 

Ditemui seusai acara, Dewi bersama suaminya mengakui keluarganya memang berubah drastis perekonomiannya setelah bergabung dengan program padat karya, khususnya di Koperasi Sumber Mulia Barokah. 

Ia juga mengakui bahwa program padat karya yang dicetuskan Eri ini memang sangat bermanfaat dan sukses mengentas keluarganya dari garis kemiskinan. 

“Makanya tadi saya sampaikan siap keluarga dari program gamis, siap mencopot stiker keluarga miskin di rumah dan siap tidak menerima bantuan lagi seperti PKH dan sebagainya itu. Jadi, saya akan fokus di program padat karya ini,” katanya. 

Sementara itu, Eri sangat bersyukur karena di harlahnya Yamatas yang kedua ini sudah banyak membantu keluarga miskin di Kota Surabaya melalui koperasinya. Bahkan, sudah ada yang dibantu hingga bisa keluar dari status warga miskinnya. 

“Sampai tadi beliau mengatakan ingin dicopot stiker keluarga miskinnya, makanya nanti warga yang sudah lepas dari warga miskinnya akan kita undang di Hari Jadi Kota Surabaya,” kata Wali Kota Eri. 

Ia juga mengaku sangat bangga kepada keluarga tersebut karena sudah berhasil lulus dari keluarga miskin atau pra miskin hingga mau mencopot sendiri stiker keluarga miskinnya. Bagi Eri, keluarga ini sangat patut dicontoh karena jiwanya sangat luar biasa. 

“Saya berharap ke depan semakin banyak keluarga miskin di Surabaya yang terlepas dari status keluarga miskinnya dengan sentuhan batiniah dan lahiriahnya,” tegasnya. 

Pada kesempatan itu, Eri mentasbihkan ibu demi bersama suaminya itu sebagai guru bagi dirinya. Sebab, Eri menilai bahwa keluarga mereka ini sudah mengajarkan bagaimana bisa berdiri dengan kekuatannya sendiri.

Dengan susah payah bekerja dan berusaha demi keluarganya, dan mengajarkan bahwa hidup ini harus terus berusaha karena tangan di atas jauh lebih baik daripada tangan di bawah. 

“Makanya mulai saat ini, saya tasbihkan jenengan ini adalah guru saya untuk menciptakan kebaikan dan kekuatan di Kota Surabaya supaya lebih baik lagi ke depannya,” pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Eri Cahyadi Dewi Munir Yamatas pemkot Gamis Keluarga Miskin UIN Wali Kota Surabaya