Disnaker Blitar Siapkan Tenaga Kerja Andal Lewat Pelatihan DBHCHT 2025, Digital Marketing Paling Diminati

27 April 2025 15:20 27 Apr 2025 15:20

Thumbnail Disnaker Blitar Siapkan Tenaga Kerja Andal Lewat Pelatihan DBHCHT 2025, Digital Marketing Paling Diminati
Pemerintah Kabupaten Blitar melalui Disnaker saat melaksanakan pelatihan barista, Minggu 27 April 2025. (Foto: Favan/ketik.co.id)

KETIK, BLITAR – Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) terus digenjot Pemerintah Kabupaten Blitar. Melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), pemanfaatan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun anggaran 2025 diarahkan secara konkret untuk menguatkan daya saing pencari kerja.

Tahun ini, Disnaker mengalokasikan dana sebesar Rp1,5 miliar untuk menyelenggarakan pelatihan kerja berbasis kompetensi.

Ada delapan skema pelatihan yang ditawarkan, mulai dari Barista, Digital Marketing, Makeup Artist (MUA), hingga Budidaya Pertanian. Skema-skema ini dirancang tidak hanya relevan dengan kebutuhan industri saat ini, tetapi juga memberi peluang besar bagi peserta untuk berwirausaha secara mandiri.

“Peningkatan kompetensi tenaga kerja menjadi perhatian serius kami. Pelatihan ini adalah bentuk nyata bahwa DBHCHT tidak hanya sebatas anggaran, tetapi alat untuk mengubah masa depan para pencari kerja,” ujar Plt Kepala Disnaker Kabupaten Blitar, Nanang Adi Putranto, saat dikonfirmasi pada Minggu, 27 April 2025.

Dari delapan skema yang ditawarkan, Digital Marketing menjadi pelatihan dengan peminat terbanyak, yakni mencapai 383 pendaftar. Disusul MUA dengan 238 pendaftar, dan Barista sebanyak 145 pendaftar.

Namun karena keterbatasan kuota, peserta yang diterima untuk masing-masing pelatihan sangat selektif. Hanya 25 orang diterima di pelatihan Digital Marketing, sementara pelatihan Barista, MUA, dan Refrigerasi Domestik masing-masing hanya menerima 20 orang.

Pelatihan tidak hanya diberikan dalam bentuk teori di kelas, tetapi juga praktik langsung agar peserta benar-benar menguasai keahlian secara menyeluruh. Setiap peserta nantinya akan mengikuti uji kompetensi yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), bahkan sebagian mengadopsi standar internasional.

Nanang menekankan pentingnya pelatihan ini sebagai pelengkap pendidikan formal. “Banyak lulusan yang belum siap masuk dunia kerja karena kurangnya keahlian praktis. Lewat program ini, kami ingin menutup celah tersebut. Kami ingin warga Blitar siap kerja, bahkan siap bersaing di level nasional,” tegasnya.

Program pelatihan ini dijadwalkan berlangsung hingga akhir April, dengan harapan hasilnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat dalam bentuk peningkatan ekonomi dan kemandirian tenaga kerja.

Dengan pendekatan yang lebih inklusif dan berbasis kebutuhan industri, Pemerintah Kabupaten Blitar berharap pelatihan ini dapat menjadi titik awal perubahan bagi ratusan pencari kerja yang selama ini belum menemukan jalannya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Blitar Kabupaten Blitar disnaker barista kerja