KETIK, ACEH BARAT DAYA – Masyarakat di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Provinsi Aceh diimbau agar tidak terpedaya dan tidak percaya dengan bujuk rayu oknum yang meminta sejumlah uang dengan iming-iming akan diberikan bantuan lahan pertanian.
Hal tersebut disampaikan Kabid Advokasi Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Abdya, Putra Yulaisa, kepada Ketik, Jumat, 16 Mei 2025 yang menyatakan bahwa telah menerima sejumlah laporan adanya dugaan percobaan penipuan terhadap warga.
"Warga diiming-imingi mendapatkan lahan pertanian. Untuk itu, kita mengimbau agar masyarakat tetap waspada, hati-hati dan tidak terpedaya sehingga tidak menjadi korban penipuan," tutur Putra.
Jika berkaca pada kasus dugaan tidak pidana penipuan yang terjadi di Kabupaten Pidie, terduga pelaku mengaku dari salah satu LSM. Kedoknya, pelaku menjanjikan korbannya akan dibangun rumah dengan syarat memiliki sebidang tanah dan menyetorkan sejumlah uang dengan jumlah yang bervariasi.
"Jumlah uang yang diminta oleh oknum yang mengaku dari LSM ini beragam, mulai dari angka jutaan bahkan puluhan juta rupiah," sebut Putra.
Singkat kata, tutur Putra, dengan bujuk rayu dan iming-iming, warga terpedaya dan menyetor sejumlah uang kepada oknum demi mendapat rumah bantuan. Namun nyatanya, rumah bantuan tak kunjung dibangun hingga kasus tersebut kini diproses secara hukum.
Di Kabupaten Abdya sendiri, ujar Putra, kasus yang terjadi di Kabupaten Pidie mempunyai kesamaan dengan informasi yang diperoleh YARA Abdya. Oknum menjanjikan akan membagikan lahan pertanian namun harus menyetorkan sejumlah uang terlebih dahulu.
"Bercermin dari kasus yang terjadi di Pidie, kami melihat adanya kesamaan modus yang meminta sejumlah uang dengan iming-iming lahan pertanian," terang.
Oleh sebabnya, YARA Abdya mengimbau agar masyarakat tidak terpedaya dengan bujuk rayu dan iming-iming bantuan dari oknum tertentu. Jika pun mendapat informasi akan menerima bantuan, sebaiknya mencari informasi yang valid agar tidak menjadi korban penipuan.
"Pastinya harus mengetahui detail tentang bantuan tersebut, baik sumbernya dari mana dan siapa yang bertanggung jawab. Informasi ini bisa ditanyakan ke pemerintah setempat baik desa, kecamatan maupun tingkat kabupaten agar tidak menjadi korban penipuan dan konflik sosial," harap dia.
Putra menjelaskan, bantuan untuk warga baik dari pemerintah maupun pendonor, dipastikan tidak boleh dipungut biaya apapun, karena mereka yang mendapatkan bantuan adalah masyarakat lemah secara finansial dan akses.
"Jika ada oknum-oknum yang dicurigai dengan imingi-iming memberikan lahan atau bantuan rumah dan meminta uang, segera laporkan ke pihak berwenang. YARA Abdya akan lakukan pendampingan," pungkas Kabid Advokasi YARA Abdya, Putra. (*)
