KETIK, HALMAHERA SELATAN – PT Wanatiara Persada bekerja sama dengan Polres Halmahera Selatan (Halsel) menggelar Pelatihan dan Edukasi Pertanian Bidang Ketahanan Pangan. Pelatihan tersebut digelar di Aula Polres Halsel, Selasa, 11 Januari 2025.
Dengan tema Realisasi Program Pengembangan Masyarakat Bidang Pertanian, kegitan tersebut juga disertakan dengan penandatanganan MoU pihak PT Wanatiara dan kelompok tani Polres Halsel.
Kapolres Halsel, AKBP Hendra Gunawan, menyampaikan, kerja sama tersebut bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan serta mendukung program Presiden Prabowo Subianto.
“Kami bersama PT Wanatiara Persada ingin memanfaatkan lahan pekarangan di wilayah ini untuk mendukung swasembada pangan. Salah satu langkah awalnya adalah membangun kebun percontohan di Desa Wayamiga, yang akan didukung penuh oleh PT. Wanatiara Persada,” ujarnya.
AKBP Hendra Gunawan menambahkan, program ini juga bertujuan untuk mensosialisasikan kebijakan pemerintah pusat terkait ketahanan pangan.
PT. Wanatiara Persada dan Polres Halsel berfoto bersama (Foto: Humas PT Wanatiara Persada For Ketik.co.id)
Kapolres Halsel berharap, kegiatan dan proyek percontohan yang akan dilaksanakan dapat sukses. Serta dapat ditularkan di Desa-desa di Halsel.
Sementara Kepala Kantor Perwakilan PT Wanatiara Persada, Husni Abu sama menegaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung ketahanan pangan di Halmahera Selatan.
“Kami telah menandatangani MoU dengan Polres Halmahera Selatan untuk memberikan pendampingan dan bimbingan kepada kelompok tani binaan. Targetnya, mereka bisa mengembangkan sektor pertanian secara lebih profesional dan bersaing dengan kelompok tani dari daerah lain,” kata Husni.
Ia juga menjelaskan bhwa PT. Wanatiara Persada akan mendampingi petani dri tahap awal hingga akhir, mulai dari pembibitan, penyediaan lahan, hingga pemasaran hasil panen.
Melalui pendampingan ini, diharapkan petani lokal semakin mandiri dan mmpu mengelola usaha tani secara berkelanjutan.
Senada dengan Husni, Ketua Kelompok Tani binaan PT. Wanatiara Persada Yusran Dais, menyoroti potensi besar sektor pertanian di Halmahera Selatan. Ia menyebut bahwa pasar di daerah memiliki daya serap tinggi terhadap produk pertanian.
“Permintaan pasar cukup besar, baik di sektor lokal maupun industri. Sebagai contoh, aktivitas perdagangan di pelabuhan Kupal mencapai 30 hingga 32 kapal per bulan, dengan nilai transaksi mencapai sekitar 24 miliar rupiah,” ungkapnya.
Namun, menurut Yusran, masih terdapat tantangan dalam rantai pasok yang bergantung pada sumber dari luar daerah.
Oleh karena itu, strategi yang lebih efektif diperlukan untuk meningkatkan produksi dlam negeri dan mengurangi ketergantungan terhadap daerah lain.
Sejalan dengan itu, ia menekankan pentingnya edukasi dan pelatihan bagi petani agar lebih produktif dan inovatif. Sejak 2015, program ini telah berjalan dengan berbagai inisiatif, termasuk pengembangan laboratorium dan produksi tanaman bernilai tambah, seperti madu sari kangkung dan madu sari kurma.
Saat ini, dari total 135 petani binaan, sebanyak 17 petani telah mencapai kemandirian penuh. Mereka tidak lagi bergantung pada sistem kelompok, tetapi mampu mengelola usaha tani secara mandiri.
“Petani sering dianggap sebagai pekerjaan terakhir jika tidak ada pilihan lain. Namun, jika kita memahami bahwa investasi berarti menciptakan pasar, kita bisa mengubah pola pikir masyarakat. Ribuan karyawan di sektor ini membutuhkan bahan pangan, dan inilah peluang besar bagi petani,” pungkasnya. (*)