KETIK, TUBAN – Hobi motor trail tidak hanya identik untuk kalangan pria. Sekarang banyak juga perempuan dari pemula sampai komunitas berpengalaman terjun di lintasan bebatuan sampai medan terjal dan tanjakan tinggi menunggangi motor trail. Tak terkecuali di Kabupaten Tuban.
Hal ini terlihat pada gelaran motor trail bertemakan 'Baksos Bunyak 2025' yang diadakan komunikasi motor trail di Desa Wonosari, Kecamatan Senori, Kantoran Tuban, Jawa Timur, Minggu 27 April 2025.
Ratusan rider motor trail yang datang dari penjuru kota Jatim dan Jateng itu memeriahkan acara trail tersebut. Mereka menaklukkan jalur tanjakan yang menyatu dengan alam di Tuban selatan.
Uniknya, dari ratusan rider motor trail itu, nampak sekelompok perempuan menggeber-geber motor tunggangannya untuk menaklukkan tanjakan legend di jalur kawasan perhutani KPH Parengan tersebut.
Dia adalah Anita (38 tahun). Bersama rider motor trail perempuan lain, Rhea (30), Alfina (23), dan Septi (38), mereka datang dari kota Blitar dan Trenggalek sebagai guest star pada acara adventure trail Baksos Bunyak di Kabupaten Tuban itu.
"Kami datang ke Tuban sebagai guest star atau tamu undangan," kata Anita kepada Ketik.co.id selesai acara.
Srikandi rider motor trail dalam jalur berlumpur, 27 April 2025. (Foto: Ahmad Istihar/Ketik.co.id)
Ia mengisahkan kecintaannya terhadap motor trail. Bukan hanya sebagai hobi atau ingin menaklukkan jalur alam, tetapi menurutnya ada sisi lain dalam setiap adventure motor trail yang dibarengi bakti sosial atau bakti lingkungan melalui penggalan dana bagi pecinta motor trail ini.
Hal ini menjadikan Anita berempati untuk mengikuti event motor trail. Pasalnya, kegiatan ini memberikan dampak yang lebih luas kepada lingkungan sekitar.
"Saya pribadi, motor trail adalah perpaduan hobi, olahraga, hiburan, dan eksplorasi alam. Dan utamanya ada bakti sosial atau lingkungan," ungkapnya.
Dia bersama srikandi-srikandi perempuan pecinta motor trail tidak hanya mencari kesenangan pribadi, tapi juga peduli pada lingkungan dan masyarakat sekitar. Seperti baksos di Bunyak Tuban ini. Komunitas trail yang ambil bagian memberikan santunan yatim dan membantu bangunan tempat ibadah.
"Alhamdulillah, komunitas atau tim trail yang hadir di Wonosari Senori Tuban, ikut mendonasikan amal pembangunan Musola dan berbagi santunan anak yatim," sambungnya.
Srikandi rider motor trail saat beraksi di acara Baksos Bunyak di Desa Wonosari,Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, 27 April 2025. (Foto: Ahmad Istihar/Ketik.co.id)
Kepada Ketik.co.id, Anita yang juga ibu rumah tangga itu menceritakan, dirinya hobi mengendarai motor trail sejak 2016 sampai sekarang. Ragam suka dan duka telah dia lalui seperti gigi patah hingga kepala benjol kala melintasi atau menaklukkan jalur atau track alam.
"Kalau memar-memar biasa. Semakin sulit jalurnya semakin kita tertantang melewatinya,'' imbuhnya.
Sebaliknya, ada rasa senang ketika dia dapat menaklukkan jalur rintangan tanjakan sulit yang disediakan panitia. "Ya,karena di situ ada doorprize banyak. Kalau Trabas (melewati) dapat hadiah banyak. Hitung-hitung buat ganti kerusakan motor trailnya," tambah Anita menceritakan pengalamannya.
Di kesempatan itu, Anita juga memberikan informasi bagi pecinta Motor Trail. Dalam setiap event motor trail, ada 4 kelas dan biasanya masuk kategori penilaian di olahraga ini. Rincinya yakni kelas Built up motor spesial engine/mesin besar, kelas tanjakan FFA lokal, kelas bebek motor rakitan, dan kelas cewek motor bebas.
Hingga kini, Anita tergabung di tim motor trail Ladies Trabas Blitar (Ladrab) yang telah mengikuti banyak event-event motor trail di penjuru wilayah Indonesia. Di antaranya Enduro Cilacap 2024 dan event di kota-kota Jatim dan Jateng.
"Rencananya, bulan 7 2025 tim Ladrab ikut tampil Enduro di Kendal Jawa Tengah," tutup Anita rider motor trail asal Blitar tersebut. (*)