DMI Kabupaten Bandung Siapkan Gerakan Magrib Mengaji di Masjid sebagai Program Unggulan

16 Juni 2025 11:00 16 Jun 2025 11:00

Thumbnail DMI Kabupaten Bandung Siapkan Gerakan Magrib Mengaji di Masjid sebagai Program Unggulan
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dan Bupati Bandung Dadang Supriatna saat melepas Pawai Ta'aruf MTQH ke-39 tingkat Jawa Barat, di Jalan Raya Al Fathu Soreang, Kab Bandung, Minggu (15/6/25). (Foto: Iwa/Ketik) Sumber: Ketik.co.id | Media Kolaborasi Indonesia. https://ketik.co.id/berita/buka-mtqh-jabar-ke-39-gubernur-kdm-minta-cabang-mamaos-ikut-dilombakan-tahun-depan

KETIK, BANDUNG – Pengurus Daerah Dewan Masjid Indonesia (PD DMI) Kabupaten Bandung siap menggelar program Magrib Mengaji di Masjid, sesuai yang diharapkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Bupati Bandung Dadang Supriatna, saat membuka MTQH ke-39 tingkat Jawa Barat, di Dome Bale Rame Soreang, Kabupaten Bandung, Minggu (15/6/2025) malam.

Ketua PD DMI Kabupaten Bandung, KH. Shohibul Ali Fadhil menyatakan, mengaji di masjid akan dijadikan program DMI di tahun-tahun berikutnya.

"Dalam memakmurkan masjid, maka tahun depan DMI Kabupaten Bandung akan menjadikan program mengaji di masjid, musholla, surau, tajuk langgar, menjadi program andalan atau program prioritas," kata Ali Fadhil, Senin (16/6/2025).

Gus Ali menyebut jumlah masjid, musholla dan langgar di Kabupaten Banudng mencapai 8.000-an. Maka selanjutnya para guru mengaji di masjid musholla langgar tajuk dan surau akan menjadi perhatian khusus buat DMI, untuk dimasukkan kesejahteraannya di dalam program DMI Kabupaten Bandung.

"Kita akan programkan juga buat lomba tingkat masjid, agar masjid ramai dikunjungi publik selain ramai olehanak-anak yang belajar membaca dan menulis alquran di waktu magrib," imbuh Gus Ali.

Sementara itu, saat membuka MTQH ke-39 tingkat Jawa Barat, di Dome Bale Rame Soreang, Kabupaten Bandung, Minggu (15/6/2025) malam, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menyayangkan hilangnya proses belajar membaca Al-Qur'an di masjid maupun surau.

Padahal dari proses mengaji di masjid itulah masuk perjalanan spiritualitas kedekatan guru ngaji melalui belajar mengajar Al- Qur'an, juga kedekatan dan kecintaan anak kepada masjid terjalin. 

"Maka waktu magrib yang kurang lebih satu jam itu itu efektif untuk membangun tiga generasi yaitu generasi mengeja, narawas dan generasi quro . Sehingga anak-anak tidak lepas dari masjidnya," ungkap Gubernur Jabar. 

Gubernur menyayangkan tradisi mengaji di waktu magrib sampai isya saat ini sudah hilang. Begitu pula dengan tartil dalam mengaji. Tubuh berkembang TKA dan TPA dimana-mana turut menyebabkan sepinya masjid dari tradisi mengaji di magrib hari sehingga perasaan kedekatan dengan masjidnya pun makin memudar.

Demikian pula seperti yang disampaikan Bupati Bandung Dadang Supriatna mengaku sudah menerbitkan Surat Edaran terkait program Magrib Mengaji di rumah atau madrasah masing-masing.

"Kalau Magrib Mengaji ini diterapkan di rumah atau madrasahnya masing-masing, insya Alah anak-anak Kabupaten Bandung tidak perlu dimasukan ke Barak Militer juga bakal nurut ke Pak Gubernur," seloroh Bupati Bandung.(*)

Tombol Google News

Tags:

DMI dmi kabupaten bandung magrib mengaji Mengaji GUBERNUR JABAR dedi mulyadi BUPATI BANDUNG DADANG SUPRIATNA