Cegah Bullying dan Pergaulan Bebas, Ratusan Santri di Jombang Ikuti Sarasehan Pendidikan

16 Juni 2025 10:05 16 Jun 2025 10:05

Thumbnail Cegah Bullying dan Pergaulan Bebas, Ratusan Santri di Jombang Ikuti Sarasehan Pendidikan
Santri mengikuti kegiatan sosialisasi bahaya narkoba, perundungan dan pergaulan bebas di Ponpes BBE Bareng, Jombang, Minggu 15 Juni 2025 malam. (Foto: Syaiful Arif/Ketik)

KETIK, JOMBANG – Pentingnya menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan sehat kembali menjadi sorotan dalam Sarasehan Santri Berdaya yang digelar di Pondok Pesantren Bhakti Bapak Emak (BBE), Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, Minggu, 15 Juni 2025. Acara ini diikuti oleh ratusan santri dari berbagai pesantren di wilayah Bareng.

Sarasehan ini mengangkat tema besar seputar bahaya bullying, narkoba, pergaulan bebas, serta pentingnya pendidikan karakter dan kesehatan mental bagi generasi muda, khususnya di lingkungan pondok pesantren.

Tekankan Pencegahan Bullying di Pesantren

Anggota DPR RI Komisi VI Fraksi PDI Perjuangan, Sadarestuwati menuturkan bahwa upaya pencegahan perundungan (bullying) di lingkungan pendidikan, khususnya pesantren, harus menjadi perhatian bersama.

“Kita sadar betul pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang sehat, baik secara fisik maupun mental. Dengan sosialisasi seperti ini, saya berharap anak-anak kita bisa terhindar dari kekerasan dan praktik bullying yang selama ini menjadi keresahan bagi orang tua maupun lembaga pendidikan,” tegas perempuan yang akrab disapa Mbak Estu ini.

Ia mengungkapkan bahwa Jombang sebagai daerah dengan banyak pondok pesantren dan sistem boarding school memiliki interaksi intens antara santri dan tenaga pendidik. Karena itu, pemahaman bersama tentang bahaya dan dampak bullying sangat diperlukan.

“Bullying bukan hanya berdampak fisik, tapi juga psikis. Jika anak tumbuh dalam tekanan dan lingkungan yang tidak sehat, maka akan mencetak generasi yang rentan dan tidak siap menghadapi masa depan,” ujarnya.

Sinergi Lintas Sektor Perkuat Perlindungan Anak

Dalam kesempatan tersebut, Estu juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor, termasuk lembaga keagamaan dan aparat penegak hukum, untuk menciptakan sistem perlindungan anak yang kuat di lingkungan pendidikan.

 

Foto Tiga orang santri Ponpes Bhakti Bapak Emak (BBE) menerima beasiswa cahaya pintar dari PLN saat sosialisasi bahaya narkoba, perundungan dan pergaulan bebas di Ponpes BBE Bereng, Jombang, Minggu 15 Juni 2025 malam. (Foto: Syaiful Arif/ketik)Tiga orang santri Ponpes Bhakti Bapak Emak (BBE) menerima beasiswa cahaya pintar dari PLN saat sosialisasi bahaya narkoba, perundungan dan pergaulan bebas di Ponpes BBE Bereng, Jombang, Minggu 15 Juni 2025 malam. (Foto: Syaiful Arif/ketik)

 

“Kami di DPR RI berkomitmen untuk terus melakukan sosialisasi dan kampanye kesadaran bersama seluruh pihak,” ujarnya.

Bangun Karakter Santri: Sehat, Cerdas, Ceria

Selain isu bullying, Estu juga mengajak santri untuk menjaga diri dari pergaulan bebas, pernikahan dini, serta penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif (napsa).

“Santri harus menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan ceria. Di era digital, anak muda harus cerdas dalam memilih informasi dan solusi, bukan diperbudak teknologi,” kata anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur, Wiwin Sumrambah, menambahkan.

Santri Harus Jadi Pilar Bangsa

Wiwin Sumrambah juga menyampaikan bahwa upaya pencegahan perundungan (bullying) di lingkungan pendidikan, khususnya pesantren, harus menjadi perhatian bersama.menyampaikan bahwa santri harus menjadi generasi yang mampu menjaga diri sekaligus memberi manfaat bagi lingkungan.

“Kalian semua adalah harapan orang tua, bangsa, dan negara. Gunakan teknologi untuk kebaikan, bukan untuk mengabaikan nilai-nilai pendidikan,” pesannya memungkasi.

Sarasehan ini menjadi bentuk nyata kolaborasi antara wakil rakyat, aparat kepolisian, dan lembaga pendidikan dalam membangun generasi muda yang sehat secara fisik dan mental. Di tengah tantangan era digital dan kompleksitas sosial, santri diharapkan tampil sebagai pelopor perubahan yang bermartabat dan berdaya saing.

Dalam kesempatan tersebut, tiga orang santri Pondok Pesantren Bhakti Bapak Emak Bareng, Jombang mendapatkan beasiswa cahaya pintar dari YBM PLN UP3 Mojokerto. (*)

Tombol Google News

Tags:

Cegah bullying di pesantren Sarasehan Santri Berdaya Jombang Sosialisasi bahaya narkoba santri Pencegahan pergaulan bebas di lingkungan pendidikan Wiwin Sumrambah DPRD Jatim Sadarestuwati DPR RI Pendidikan karakter santri Pondok pesantren anti bullying