KETIK, SIDOARJO – Rumput hijau Lapangan Pasmar 2 Gedangan semakin segar oleh puluhan ribu wajah-wajah imut dan lucu. Mereka senam dan menari riang bersama Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali dan Ning Sasha. Pasangan suami-istri itu terlihat bahagia di antara 10.500 bocah PAUD dan 2.500 bunda PAUD se-Kabupaten Sidoarjo.
Embun belum kering. Sinar matahari yang menerpanya memancarkan cahaya seperti kilatan kaca. Jumat pagi-pagi sekali, puluhan ribu anak, ibu-ibu, maupun remaja telah berada di lapangan Pasmar 2, Korps Marinir, Gedangan, Sidoarjo. Aura segar memancar.
Pagi itu, Jumat 29 September, mereka merayakan Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2023. Puluhan ribu massa itu hadir mewakili 1.636 satuan pendidikan dari seluruh Sidoarjo.
Ada perwakilan Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Sidoarjo, Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUD Indonesia (Himpaudi) Sidoarjo, serta Ikatan Ikatan Guru Raudlatul Athfal (IGRA) Sidoarjo. Merekalah pengemban amanah untuk mendidik anak-anak yang akan menjadi generasi emas di masa depan.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor berpesan, seluruh pendidik di Kabupaten Sidoarjo diharapkan mendidik anak-anak sesuai dengan dunianya. Mereka disiapkan untuk menuju bonus demografi generasi emas tahun 2045.
"Saya titip anak-anak untuk dididik sesuai dunianya. Kenali potensi peserta didik," tegas bupati yang juga mantan Direktur Pendidikan Yayasan Bumi Sholawat Progresif Sidoarjo tersebut.
Gus Muhdlor, sapaan Bupati Muhdlor, menyebutkan poin-poin penting bekal bagi anak-anak agar menjadi generasi emas. Pertama, kecerdasan yang komprehensif, yaitu produktif dan inovatif. Kedua, memiliki karakter yang kuat. Ketiga, beradab yang unggul serta berakhlak yang baik.
"Kita wajib menyiapkan generasi emas tahun 2045 mulai hari ini agar sesuai dengan yang kita harapkan," jelasnya.
Menurut bupati alumnus Universitas Airlangga itu, pendidikan anak-anak perlu dibuat menyenangkan. Sejak PAUD hingga Sekolah Dasar. Masa-masa belajar itu dibuat menyenangkan. Karena dunia anak-anak adalah dunia bermain.
Begitu pula saat masa transisi dari taman kanak-kanak menuju sekolah dasar. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemenristek Dikti) membuat arahan agar masa transisi itu tidak menyebabkan anak-anak mengalami shock culture (rasa tertekan dengan lingkungan dan budaya baru).
”Saya minta Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo agar membuat edaran untuk transisi TK ke SD yang menyenangkan. Serta, teguran apabila ada sekolah yang mewajibkan anak dari TK ke SD bisa calistung (baca tulis berhitung),” ucapnya.
Selama pelaksanaan acara Peringatan HAN Tahun 2023 di Sidoarjo itu, anak-anak terlihat gembira. Mereka mengenakan seragam warna-warni. Sebagian pakai topi dan sepatu aneka warna juga. Mereka bergoyang asyik dengan iringan musik. Ada yang imut-imut, ada pula yas. Semua senang. (*)
