INATEX 2025 Hadirkan Teknologi dan Tren untuk Masa Depan Fashion Berkelanjutan

17 Maret 2025 10:35 17 Mar 2025 10:35

Thumbnail INATEX 2025 Hadirkan Teknologi dan Tren untuk Masa Depan Fashion Berkelanjutan Watermark Ketik
Pameran INATEX – INDO INTERTEX 2025 edisi ke-21. (Foto: dok. INATEX for Ketik.co.id)

KETIK, JAKARTA – Sebagai ajang bergengsi di industri tekstil dan garmen, INATEX – INDO INTERTEX 2025 kembali menggelar pameran edisi ke-21. Pameran ini menjadi wadah strategis untuk memperkuat daya saing dan mendorong pertumbuhan industri secara nasional.

Pameran yang berlangsung selama 3 hari, Selasa 15-17 April 2025 ini menggandeng Asosiasi Pertekstilan Indonesia. 

Lebih dari 600 perusahaan dari 20 negara hadir dalam pameran ini. Mereka memberikan kesempatan eksklusif bagi para pelaku industri menjelajahi perkembangan teknologi terbaru, tren global serta solusi inovatif berkelanjutan, dan efisiensi energi di industri tekstil dan garmen dengan luasan area lebih dari 23.000 sqm.

Selain itu, rangkaian sesi yang informatif dan mendidik tentang tren teknologi dan inovasi disampaikan langsung oleh para ahli dan pakar tekstil dari pemerintah, asosiasi dan komunitas terkait.

Inisiatif ini penting untuk memberdayakan para pengusaha fashion dalam membangun dan mengembangkan merek mereka.

Pemerintah memproyeksi industri tekstil dan garmen menjadi salah satu dari 3 industri utama yang akan mendorong sektor ekonomi kreatif berkembang pesat di tahun 2025.

Revolusi fashion dengan penekanan pada material ramah lingkungan dan berkelanjutan akan menjadi sub kategori paling diminati.

Merujuk hal tersebut, pasar global sustainable fabric diperkirakan akan terus berkembang pesat, terutama di industri pakaian, furnitur, dan medis.

Nilai diproyeksikan mencapai $72,7 miliar pada 2030, dengan tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR) sebesar 10,6% dari 2024 hingga 2030. Sementara itu, pertumbuhan tahunan (CAGR) sebesar 10,6% dari 2024 hingga 2030.

“Pada 2023, nilai pasar sustainable fabric tercatat sebesar $29,1 miliar dan diproyeksikan terus meningkat, dari $32,74 miliar pada 2024 menjadi $74,8 miliar pada 2032, dengan CAGR 12,5% selama periode 2024–2032,” terang Jemmy Kartiwa Sastraatmadja, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia.

Direktur Utama Peraga Ekspo, Paul Kingsen menambahkan, INATEX – INDO INTERTEX 2025 memainkan peran penting bagi para pelaku industri tekstil di Indonesia.

Ini karena menjadi satu–satunya wadah yang kredibel untuk merintis, memperluas hingga memimpin transformasi sektor tekstil dan garmen lokal dengan menghadirkan beragam produk ramah lingkungan dan berkelanjutan.

“Di antaranya organic & natural fibers, recycled textile, plant based & bio fabricated materials, low – impact & waterless dyeing, smart & sustainable textiles, DTG printer, dan masih banyak lagi,” ujarnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

INATEX – INDO INTERTEX 2025 Industri tekstil Tekstil Indonesia Peraga Ekspo INATEX