Ingin Sukses Geluti Taekwondo? Ini Kiat Master Suyasto, Pelatih Utama dari Yogya

17 Maret 2025 10:55 17 Mar 2025 10:55

Thumbnail Ingin Sukses Geluti Taekwondo? Ini Kiat Master Suyasto, Pelatih Utama dari Yogya Watermark Ketik
Master Suyasto (DAN VII), Pelatih Utama dari Yogyakarta (kanan) dan Ketua Umum Pengda TI Sleman Sabeum Asep Riyadi (peci putih), 16 Maret 2025. (Foto: Fajar Rianto / Ketik.co.id)

KETIK, SLEMAN – Master Suyasto (DAN VII) menyampaikan salah satu kunci sukses menekuni dunia Taekwondo adalah latihan dengan disiplin. Ia menekankan dengan latihan disiplin maka prestasi akan menyusul.

Sedangkan untuk mengatasi rasa malas atau jenuh berlatih, kuncinya para siswa harus senang atau tepatnya cinta pada Taekwondo dan memiliki target ke depan.

Selain itu, berlatih Taekwondo juga ada waktunya. Ia menyarankan sebaiknya anak-anak dimulai dari kelas 3 SD atau pada usia 8-9 tahun.

"Usia segitu sudah memiliki pemahaman. Di satu sisi kalau sudah dewasa agak susah karena kesibukan mereka masing-masing," jelasnya.

Foto Pelatih sekaligus Owner Dojang Kalingga Taekwondo Club (KTC) Yogyakarta Sabeumnim Joko Susilo saat memberi pengarahan. (Foto: Fajar Rianto / Ketik.co.id)Pelatih sekaligus Owner Dojang Kalingga Taekwondo Club (KTC) Yogyakarta Sabeumnim Joko Susilo saat memberi pengarahan. (Foto: Fajar Rianto/Ketik.co.id)

Master Suyasto menegaskan, dengan tekun dan rajin latihan, maka para siswa akan mampu menguasai seni olahraga bela diri yang dipertandingkan di olimpiade ini. Ia juga menyebut idealnya minim seminggu empat kali latihan.

"Juara itu bonus tetapi proses harus kita lewati," ingatnya.

Pelatih Utama Taekwondo dari Daerah Istimewa Yogyakarta ini memaparkan, banyak hal positif yang dapat diraih dari ikut Taekwondo. Tidak hanya aspek fisik semata, seperti keahlian bertarung. Namun, Taekwondo juga menekankan pengajaran aspek disiplin mental.

Master Suyasto berpesan, terus semangat berlatih dan tidak hanya berpikir sekadar jadi atlet, karena jadi atlet memiliki usia maksimal yakni 27 tahun. Diungkapkan pula, saat ini Taekwondo semakin berkembang. Terbukti setiap kali menggelar Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) di wilayah DIY saja ada 2000 - 3000 peserta yang mengikuti.

Karena itu, mulai saat ini, para siswa diharap tidak malas-malasan kemudian berhenti begitu saja usai mendapat sabuk merah atau sabuk hitam. Tetapi harus berpikir untuk nantinya bisa jadi juri, jadi pelatih dan mengembangkan Taekwondo di daerah masing-masing.

Lebih lanjut, pria berusia 61 tahun dan berlatih Taekwondo sejak 1981 ini memaparkan pengalamannya. Dia juga memotivasi para peserta buka bersama Kalingga Taekwondo Club (KTC), Sumberagung, Moyudaan, Sleman, Minggu 16 Maret 2025.

Foto Setiap tahun sekali Keluarga besar Kalingga Taekwondo Club (KTC) menggelar buka bersama meriah seperti ini. (Foto: Fajar Rianto / Ketik.co.id)Setiap tahun sekali Keluarga besar Kalingga Taekwondo Club (KTC) menggelar buka bersama meriah seperti ini. (Foto: Fajar Rianto / Ketik.co.id)

Hampir senada, Ketua Umum Pengurus Kabupaten Taekwondo Indonesia (Pengkab TI) Kabupaten Sleman Sabeum Asep Riyadi menambahkan, meski sudah berprestasi setinggi apapun, para siswa diingatkan untuk tidak melupakan siapa yang pertama kali menjadi pelatihnya.

"Jangan lupa dari mana kita belajar. Jangan pernah lupa siapa yang pertama kali mengajar kita Taekwondo," pesannya.

Kepada para siswa Kalingga, ia juga menyampaikan berbagai hal positif yang bisa diraih dengan mengikuti Taekwondo. Serta mengungkapkan saat ini di DIY hanya ada tiga pelatih utama Taekwondo, yakni master Master Soetopo, Master Fahmi dan Master Suyasto.

"Tidak terlihat kan, yang ada di depan kita adalah Master Suyasto DAN VII Kukkiwon, " jelasnya.

Sejak Tahun 2005

Sementara itu, pelatih sekaligus owner Dojang Kalingga Taekwondo Club Yogyakarta Sabeumnim Joko Susilo mengatakan, 130 orang lebih yang terdiri siswa dan orang tua wali hadir dalam acara buka bersama Keluarga besar Kalingga Taekwondo Club (KTC) di GOR  Kalingga.

Sabeumnim Joko Susilo menyampaikan, sudah beberapa waktu setiap setahun sekali KTC menggelar buka bersama yang meriah seperti ini.

Lebih jauh disebutkan, cikal bakal KTC berawal dari Dojang Argomulyo, Sedayu,  Bantul yang dibentuk tahun 2005. Tepatnya usai dirinya gantung sabuk atau pensiun dari atlet di usia 28 tahun. Selanjutnya pada 2010 ia membuka Dojang Sumberagung, Sleman.

"Tahun 2012 saat di D I Yogyakarta baru ada 2 klub, kami berinisiatif dan memberanikan diri untuk membuka klub ini, " terangnya

Maka mulai 2012 Kalingga Taekwondo Club (KTC) berdiri. Adapun nama Kalingga menurut Sabeumnim Joko Susilo tercetus dari nama Kerajaan Kalingga yang menurutnya terkesan gagah.

Nah, pada tahun 2012 untuk pertama kalinya pula Kalingga ikut perlombaan yang digelar Mataram Taekwondo Club (MTC) Yogyakarta. Dari 52 atlit Kalingga yang diterjunkan berhasil menyabet 16 medali emas dan menjadi juara umum.

Mulai saat itulah ia membesarkan Kalingga Taekwondo Club bersama Sabeum Meta dan Sabeum Elga hingga berkembang seperti saat ini. (*)

Tombol Google News

Tags:

Ngabuburit Buka bersama Ramadhan 1446 H Kalingga Taekwondo Club KTC Pelatih Utama Taekwondo Master Suyasto Kiat Sukses Kunci sukses Taekwondo Indonesia Kukkiwon Pengda TI Sleman