Jadi Ingatan Kolektif Dunia, Remaja ASEAN Gali Cerita Panji di Kota Malang

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Muhammad Faizin

20 Oktober 2023 00:00 20 Okt 2023 00:00

Thumbnail Jadi Ingatan Kolektif Dunia, Remaja ASEAN Gali Cerita Panji di Kota Malang Watermark Ketik
Peserta ASEAN Panji Festival saat mengunjungi Museum Mpu Purwa. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Sebanyak 120 remaja dari delapan negara ASEAN mengunjungi Kota Malang untuk menggali Cerita Panji. Kegiatan tersebut sebagai bentuk tanggung jawab atas ditetapkan Cerita Panji sebagai Ingatan Kolektif Dunia oleh UNESCO.

Rombongan peserta yang mengikuti ASEAN Panji Festival berasal dari Indonesia, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja, Thailand, dan Singapura. Mereka akan melakukan perjalanan di daerah-daerah di yang kental dengan Cerita Panji, mulai dari Yogyakarta, Kediri, Malang, Surabaya, Pasuruan, serta Solo.

Koordinator Kelompok Kerja Diplomasi Budaya Dit PPK Kemendikbudristek, Yusmawati menjelaskan ASEAN Panji Festival harus dilakukan untuk merawat ingatan kolektif masyarakat terhadap Cerita Panji.

"Ini sebagai bentuk perawatan dan kewajiban yang diberikan Unesco setelah diakuinya Cerita Panji. Kita melakukan perawatan dengan pelestarian agar terus dikembangkan ceritanya di masyarakat. Juga pelaku seni, serta ekosistemnya agar tetap hidup," ujarnya saat ditemui pada Kamis (19/10/2023).

Kota Malang dianggap sebagai kota yang masih menyimpan sisa-sisa dari cerita Kepanjian. Salah satu lokasi yang disambangi saat di Kota Malang ialah Museum Mpu Purwa. Di sana, peserta diberikan transfer ilmu terkait koleksi-koleksi yang ada.

"Jadi kota-kota yang ditunjuk sebagai tuan rumah program ASEAN Panji Festival ini salah satunya di Kota Malang. Kebetulan Kota Malang juga pelestari budaya, kemarin sudah diawali lomba pertunjukan Cerita Panji di Universitas Brawijaya," ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana.

Para peserta juga akan melakukan sebuah penampilan yang berkolaborasi dengan seniman lokal pada Sabtu (21/10/2023) di Balai Kota Malang. Suwarjana berharap festival tersebut mampu menumbuhkan minat generasi muda terhadap kebudayaan yang dimiliki.

"Pentasnya di hari Sabtu nanti yang jelas kolosal. Kemudian live beriringan semua. Ada dialog, tarian, yang menceritakan Panji Inu Kertopati dengan Galuh Candrakirana. Sekarang dengan perkembangan jaman, anak-anak sudah lupa terhadap kebudayaan. Padahal kebudayaan ini berguna untuk menumbuhkan karakter," tutur Suwarjana. (*)

Tombol Google News

Tags:

Museum Mpu Purwa Cerita Panji Ingatan Kolektif Dunia Memory of The Word Unesco ASEAN Panji Festival Kota Malang