Jadi Produk Terbaik, SMAN 1 Turen Pamerkan Aplikasi Pengelola Sampah di Demo Day Digital Skills

Jurnalis: Siti Fatimah
Editor: Mustopa

23 Agustus 2024 07:21 23 Agt 2024 07:21

Thumbnail Jadi Produk Terbaik, SMAN 1 Turen Pamerkan Aplikasi Pengelola Sampah di Demo Day Digital Skills Watermark Ketik
M. Hisyam Farrel (kiri), Reyhan Pandu Sakti, M. Kaka Chadafi (kanan) ketika di stand SMAN 1 Turen Demo Day Digital Skills (Foto: Fatimah/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Dengan bangga, SMAN 1 Turen memamerkan karya digital terbaiknya di pagelaran Demo Day Program Digital Skills, Kamis, 22 Agustus 2024.

Ketiga siswa SMAN 1 Turen, M. Kaka Chadafi, Reyhan Pandu Sakti, M. Hisyam Farrel mengenalkan aplikasi mobile terbaik mereka bernama Mieprahijau di depan Arie Rukmantara Kepala Perwakilan Unicef Jawa-Bali, Suhartatik Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Yusuf Heru Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Steve Scott Konsul Jenderal Australia, perwakilan rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan undangan lainnya.

Aplikasi ini kata Muhammad Kaka Chadafi, merupakan aplikasi bank sampah yang menyediakan layanan penjemputan sampah ke rumah klien.

Nantinya, sampah dari rumah klien akan dijemput oleh satuan petugas (satgas) green school SMAN 1 Turen setiap hari Sabtu dan Minggu.

“Aplikasi ini sudah kami luncurkan. Tapi penggunanya masih lingkup sekolah. Kalau ke masyarakat luas masih perlu proses seperti sosialisasi dan perizinan,” terang siswa kelas 12 yang akrab disapa Kaka itu saat ditemui di Hotel Ibis Surabaya.

Kepada Ketik.co.id, ia menunjukkan berbagai fitur yang ditawarkan aplikasi ini. Ada opsi bank sampah yang nantinya akan dijemput satgas green school, pesanan bank sampah, dan daftar pesanan diterima.

“Setelah sampahnya diambil, sampah itu akan didaur ulang sama petugas di sekolah. Hasilnya bakal dibagi antara satgas dengan pengirim,” lanjutnya.

Dalam aplikasi tersebut, ada fitur tabungan untuk mengetahui berapa uang yang pengguna dapat. Semisal yang didapatkan Rp3.000, maka mereka nantinya bisa mengumpulkan pendapatan tersebut dan mencairkannya melalui Go-Pay atau datang langsung ke sekolah mengambil tunai.

“Untuk sekarang kami fokus dulu ke sampah anorganik karena lebih mudah terjual dan di daur ulang,” kata alumni Program Digital Skills tahun lalu itu.

Aplikasi ini menjadi salah satu inovasi terbaik yang diluncurkan peserta Program Digital Skills. Tahun lalu, paltform ini menyabet juara 2 terbaik kategori aplikasi mobile di Demo Day Program Digital Skills.

Bahkan di tengah wawancara, ada pengusaha asal Depok yang memuji hasil produk digital mereka.

“Ini sangat bagus dan inovatif,” ungkap Erning saat hadir di pagelaran Demo Day Program Digital Skills kemarin.

Dia tampak takjub dengan karya yang dipamerkan SMAN 1 Turen Kabupaten Malang. Sampai-sampai dia ingin mengajukan inovasi ini ke pemerintah Depok.

Tidak hanya Mieprahijau, hebatnya mereka mempunyai 2 produk digital lain bernama Mieprabaca, aplikasi perpusatakaan SMAN 1 Turen dan aplikasi Course Path Smanere, aplikasi yang membantu siswa lebih mengenali minat, bakat, serta potensinya.

“Kami juga membawa produk tata boga SMA Double Track, namanya Pie Kuns. Kue pie yang terbuat dari buah sukun. Harganya Rp15.000 per kotak isinya 6 kue,” terang Farrel.(*)

Tombol Google News

Tags:

SMAN 1 Turen Aplikasi mobile Demo day Program Digital Skills ITS UNICEF Dinas Pendidikan Jatim