KETIK, SURABAYA – Menjelang Hari Raya Iduladha, banyak umat muslim yang berbondong bondong membeli hewan ternak untuk diqurbankan. Dalam hal ini kesehatan hewan ternak menjadi hal yang harus diperhatikan oleh para pembeli.
Dosen Fakultas Kesehatan Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair) Dr Emy Koestanti Sabdoningrum drh MKes mengatakan sebelum memilih hewan ternak pembeli harus memastikan jika mereka sudah cukup umur dan siap untuk disembelih. Untuk pemilihan hewan ternak khususnya sapi, kambing, domba pembeli dapat melihat pada bagian gigi depan yang sudah berganti.
“Jenis kelamin hewan kurban harus jantan dan tidak boleh dikastrasi atau pengambilan testis yang pada peternakan tertentu dilakukan agar hewan ternak cepat gemuk. Hal ini tentunya menjadi perhatian khusus karena ternak yang sudah mengalami kastrasi dapat dianggap cacat sehingga tidak sesuai dengan ketentuan hewan kurban yang tidak cacat,” jelas Emy, Selasa 3 Juni 2025.
Selain itu untuk ciri berikutnya dapat dilihat pada keempat kaki dapat menapak secara kuat di tanah, nafsu makan baik, gerakan lincah, mata bersinar, bulu bersih, dan suhu tubuh normal. Ciri fisik yang baik dapat menunjukkan kondisi kesehatan hewan kurban yang prima.
Secara medis, perlu dilakukan pemeriksaan antemortem (pemeriksaan sebelum disembelih) untuk memastikan hewan ternak bebas dari penyakit seperti PMK (Penyakit Mulut dan Kuku). Ternak yang mengeluarkan air liur berlebih dan adanya lendir pada hidung perlu diwaspadai. Mata hewan ternak harus jernih dan cerah, apabila telah sesuai standar maka hewan layak disembelih.
“Secara perilaku, hewan ternak harus cepat tanggap seperti apabila dipegang akan menunjukkan respon terhadap lingkungan. Namun secara umum sebagai konsumen harus jeli dan paham karakteristik hewan kurban seperti pada jenis sapi tertentu akan terlihat lebih temperamen apabila mendapat sentuhan seperti pada jenis sapi madura,” tambahnya.
Terkait dengan keberadaan danya cacing parasit dan risiko penularannya pada manusia melalui konsumsi hewan kurban, maka konsumen harus jeli pada saat melakukan pemeriksaan antemortem. Hewan kurban yang terlihat lemas dan lesu serta saat disentuh bulu ternak menempel pada tangan dapat menjadi indikasi ternak terinfeksi parasit cacing.
“Setelah disembelih apabila terdapat cacing yang ditemukan pada hewan ternak maka perlu menghubungi dokter hewan atau pengawas. Sehingga jika ditemukan kasus seperti itu dapat dicegah dan mengurangi risiko penularan cacing pada manusia,’’ pungkasnya. (*)