KETIK, HALMAHERA SELATAN – Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Maluku Utara melaksanakan Job Fair dengan menghadirkan beberapa HRD perusahan tambang yang ada di Halsel pada 2024 lalu.
Ratusan pencari kerja dari berbagai wilayah Halsel pun tercatat dalam Job Fair yang langsung dibuka Bupati Halmahera Selatan Hasan Ali Bassam Kasuba pada 2 Desember 2024 itu.
Namun, hingga saat ini tahun 2025 Job Fair yang diprogramkan Kepala Dinas Ketenagakerjaan Noce Totononu itu menyisahkan tanya untuk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) maupun kalangan lainnya.
Ketua LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Halsel Said Alktiri menilai Job Fair yang dilaksanakan Disnakertrans Halsel gagal. Itu karena angka penyerapan tenaga kerja dengan target Job Fair tidak sesuai.
“Job Fair yang digelar tidak seirama dengan UU No. 7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan, UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, serta Peraturan Presiden No. 4 Tahun 1980 tentang Wajib Lapor Lowongan Pekerjaan,” kata Said.
Bahkan, Said meminta Bupati Halsel Hasan Ali Bassam Kasuba segera mengevaluasi kinerja Kepala Disnakertrans Noce Totononu.
“Jelas sudah, Kepala Disnakertrans Halsel tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Bupati harus mengambil langkah tegas, bila perlu mencopotnya,” tandas Said.
Terbaru, Kadisnaker Halsel Noce Totononu mengaku, tenaga kerja terampil yang memiliki skil menjadi menjadi hambatan utama.
Noce bilang, tenaga kerja skil banyak didatangkan perusahaan dari luar daerah. Sehingga di 2025 Disnaker Halsel sudah menyiapkan program unggulan terbaru. Lalu bagaimana dengan Job Fair 2024 lalu?
"Program unggulan saya di tahun 2025 adalah bagaimana melahirkan sumber daya manusia khususnya masyarakat Halsel agar nemiliki skil yang dinutuhkan oleh perusahaan," kata Noce.
Noce mengakui hal lain sebagai faktor keterlambatan dengan adanya refocusing yang menurutnya sangat luar biasa.
Dia membeberkan, 40 pencari kerja sebelumnya terkendala dan berharap dapat diakomodir di 2025.
Selain itu, Noce mengkonfirmasi pihaknya telah dijanjikan pembangunan BLK karena telah bertemu dengan Sekjen dan Dirjen pembangunan infrastruktur.
"Saya mungkin ke Jakarta besok berkordinasi kembali soal persiapan peletakan batu pertama BLK," katanya.
Dia berharap, seluruh program itu berjalan secepatnya terealisasi mengingat Halsel adalah daerah yang di kelilingi tambang.
"Harapan kami, baik Pemerintah Daerah agar bisa teralisasi. Karena Halsel ini daerah strategi nasional yang dikelilingi oleh tambang. Maka melalui BLK ini dapat memberi sumber daya manusia, dalam hal ini sumber daya manusia yang siap pakai," tandasnya. (*)
