KETIK, SURABAYA – Jemaah Tartil Bakda Subuh (JTBS) Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS) melepas 43 jemaah Umroh Awal Ramadhan 1446 H yang berasal dari anggota JTBS dan keluarganya.
Pelepasan 43 Jemaah Umroh JTBS itu dilakukan Imam Besar MAS KH Abdul Hamid Abdullah (Pembimbing JTBS MAS) dan Ketua JTBS "Ar-Raudah" MAS H Heri Santoso di teras timur Masjid Al-Akbar Surabaya.
Selain pelepasan jemaah umroh JTBS itu, JTBS juga membagikan 155 paket Ramadhan kepada karyawan Masjid Al-Akbar, yang 30 paket di antaranya diberikan kepada petugas kebersihan dan pedagang yang biasa mangkal di kawasan MAS.
"Jemaah Umroh Awal Ramadhan dari JTBS MAS itu berangkat pada 27 Februari hingga 9 Maret 2025 atau umroh 12 hari. Itu rutin kami laksanakan setiap tahun, baik umroh maupun baksos (bakti sosial)," katanya.
Pelepasan 43 Jemaah Umroh JTBS di teras timur Masjid Al-Akbar Surabaya, 25 Februari 2025. (Foto: Dok. Masjid Al Akbar Surabaya)
Ia menjelaskan, santunan dalam paket baksos itu merupakan sedekah dari jemaah JTBS MAS pada setiap Jumat atau Jumat Berkah yang dikumpulkan selama setahun dari 120-an anggota JTBS dan dibagikan pada setiap menjelang Ramadhan untuk karyawan, warga, dan anak yatim.
"Kami juga punya program rutin tahunan yang selain umroh dan baksos yakni tour religi, fun tour, dan perayaan Hari Besar Islam. Untuk tour religi itu menginap, karena perjalanan jauh, seperti ke Bali, Turki, dan tahun ini ke Magelang pada 21-22 Juni. Di Magelang, kami akan ziarah ke makan Syeikh Subakir. Kalau fun tour hanya sehari," katanya.
Program rutin MAS itu mendapat apresiasi dari MAS. "Maturnuwun (terima kasih) kepada segenap Keluarga Besar JTBS yang telah istiqomah selama 26 tahun (sejak 1999) telah ngurip-nguripi (menghidupkan) kegiatan subuh di Masjid Al Akbar," kata Sekretaris MAS H Helmy M Noor.
Pelepasan 43 Jemaah Umroh JTBS di teras timur Masjid Al-Akbar Surabaya, 25 Februari 2025. (Foto: Dok. Masjid Al Akbar Surabaya)
Awalnya, JTBS MAS dirintis oleh Drs Ec H Tjahja Gunawan bersama para ustadz Masjid Al-Akbar, yang saat itu (1999) Masjid Al-Akbar masih dalam proyek pembangunan.
Embrio JTBS Masjid Al-Akbar bermula dari Kajian Al-Qur’an Jamaah Masjid Al-Akbar yang anggotanya 20-an orang berusia 50-70 tahun, namun mulai 2001 langsung dibina oleh pengurus MAS dan dijadikan Kajian Al-Qur’an Bakda Subuh secara rutin, kecuali hari Ahad. Sebelumnya, hanya dua kali seminggu yakni Rabu Bakda Isya’ dan Ahad Bakda Asar.
Setelah vacum beberapa saat karena persoalan teknis peribadatan, lalu Tjahja Gunawan bersama ustadz lain menghidupkan kembali Kajian Al-Qur’an dalam bentuk Tartil Al-Qur’an, karena pertimbangan selang waktu Bakda Subuh dengan waktu bekerja itu sangat singkat.
Sejak tahun 2021, JTBS MAS pun berubah nama menjadi JTBS Ar-Raudah MAS. Anggota JTBS MAS kini pun berkembang menjadi 120 anggota yang Ngaji Tartil setiap hari, kecuali hari Minggu. Sejak 2022, ada program membaca sholawat Nabi, istighotsah, Diba’ dan kultum. Juga ada Hadrah Al-Banjari dengan nama "Nur Subha" untuk Bapak-bapak dan Qasidah "Ar-Raudah" untuk Ibu-ibu yang ditampilkan setiap event Hari Besar Islam. (*)