Kafilah Jadi Pola Baru Atasi Masalah Syarikah Jemaah Calon Haji

29 Mei 2025 14:28 29 Mei 2025 14:28

Thumbnail Kafilah Jadi Pola Baru Atasi Masalah Syarikah Jemaah Calon Haji
Plh Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya Sugiyo dan staf melepas rombongan JCH di Asrama Haji Surabaya. (Foto: Asrama Haji Surabaya)

KETIK, SURABAYA – Direktorat Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) membuat kafilah untuk jemaah calon haji (JCH). Kafilah menjadi solusi untuk calon haji yang terpisah dengan anggota keluarga atau kolega akibat sistem syarikah.

Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya, Sugiyo, menyatakan bahwa dibutuhkan manajemen khusus karena terdapat perbedaan syarikah antara kloter dan jemaah. Oleh karena itu, perlu adanya pola baru yang disebut kafilah. 

Berdasarkan rapat dengan Dirjen PHU pada Kamis 29 Mei 2025 dini hari, kafilah sama seperti kloter.

"Di dalam kloter ada ketua, pembimbing ibadah haji, dan tenaga kesehatan. JCH itu dikumpulkan yang tidak ada petugas kloternya. Misalnya ini ya, syarikah MCDC ada sekitar 900 jemaah. Maka di situ membutuhkan dua kelompok petugas kloter," jelas Sugiyo.

Selain kafilah, Dirjen PHU juga membahas terkait murur, skema pelaksanaan ibadah haji dimana jemaah hanya melintas di Muzdalifah tanpa turun dari bus usai wukuf di Arafah.

"Hasil rapat tadi malam akan ditingkatkan terkait murur. Karena pada 2023, Muzdalifah sempat overload, jadi penjemputan jemaah sampai siang. Padahal harusnya pukul delapan malam sudah tuntas," lanjutnya.

Sugiyo berharap dengan pembenahan murur diharapkan JCH tidak menunggu terlalu lama untuk ke Muzdalifah. Hal ini juga diharapkan pada saat tanazul atau mekanisme jemaah haji pulang sesuai jadwal.

"Jemaah yang mau kembali ke hotel ditingkatkan jumlahnya supaya kepadatan di Mina dapat teratasi," pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Haji2025 #infohaji2025 Asrama Haji syarikah syarikah haji