KETIK, CIANJUR – Wakil Ketua DPRD Cianjur Lepi Ali Firmansyah, MP, pada Kamis 13 Maret 2025, mewakili DPRD Kabupaten Cianjur memberikan pidato dalam Forum Konsultasi Publik Penyempurnaan Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Cianjur Tahun 2025-2029.
Dalam acara tersebut, Kang Lepi menekankan pentingnya RPJMD sebagai dokumen strategis yang akan menjadi pedoman pembangunan di Kabupaten Cianjur selama lima tahun mendatang.
RPJMD, menurut Kang Lepi, harus menjadi instrumen yang mengarahkan pembangunan menuju kesejahteraan sosial dan kemajuan ekonomi. Dalam pidatonya, Kang Lepi menyoroti dua dimensi utama yang harus menjadi fokus dalam RPJMD mendatang: pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial.
Pada sektor ekonomi, Kang Lepi menekankan pentingnya peningkatan produktivitas dan efisiensi, serta mempercepat pertumbuhan ekonomi yang lebih merata. Saat ini, sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan masih menjadi penyumbang utama bagi ekonomi Cianjur dengan kontribusi mencapai 32,3%.
Sementara itu kata dia, sektor industri pengolahan dan pariwisata masih relatif kecil, masing-masing hanya menyumbang 7,9% dan 5,3%. Kang Lepi menyarankan agar strategi pembangunan ekonomi lebih terfokus pada pemberdayaan sektor-sektor produktif ini, serta meningkatkan iklim investasi yang kondusif.
"Angka investasi di Cianjur masih sangat rendah jika dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Barat. Kabupaten Cianjur harus dapat menarik lebih banyak investasi dengan menciptakan lingkungan yang lebih menarik bagi investor dan memperbaiki infrastruktur yang ada," ujar Kang Lepi.
Selain ekonomi, isu kesejahteraan sosial menjadi sorotan utama. Kang Lepi mengungkapkan bahwa sektor pendidikan dan pembangunan sumber daya manusia (SDM) di Cianjur masih membutuhkan perhatian serius.
"Rata-rata lama sekolah masyarakat Cianjur yang baru mencapai 7,22 tahun jauh dari target ideal, yakni 12,3 tahun. Selain itu, partisipasi masyarakat dalam pendidikan usia dini dan jenjang pendidikan lainnya juga masih rendah, yang berpotensi menghambat perkembangan kualitas SDM di masa depan," ungkapnya.
Selain pendidikan, masalah kemiskinan dan pengangguran juga menjadi tantangan besar. Dengan angka kemiskinan mencapai 10,22% dan tingkat pengangguran terbuka sebesar 7,71%, Kang Lepi menekankan pentingnya kebijakan yang dapat menciptakan peluang kerja dan mengurangi ketimpangan ekonomi di masyarakat.
Di sektor infrastruktur, Kang Lepi juga mengingatkan perlunya perbaikan infrastruktur dasar, seperti jalan, jembatan, irigasi, dan jaringan air bersih. Infrastruktur yang memadai akan memperlancar proses pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
"Kami berharap bahwa pembangunan Cianjur ke depan dapat berjalan dengan prinsip gotong royong antara pemerintah, DPRD, dunia usaha, dan masyarakat. Dengan semangat kolaborasi, Kang Lepi yakin RPJMD akan berhasil mengantarkan Kabupaten Cianjur menuju kemajuan yang berkelanjutan, sejahtera, dan berdaya saing," tuturnya. (*)