Kecam Panitia Berpihak ke Israel, Sastrawan Laksmi Pamuntjak Dukung Indonesia Mundur dari Frankfurt Book Fair 2023

Jurnalis: Muhammad Faizin
Editor: M. Rifat

17 Oktober 2023 06:56 17 Okt 2023 06:56

Thumbnail Kecam Panitia Berpihak ke Israel, Sastrawan Laksmi Pamuntjak Dukung Indonesia Mundur dari Frankfurt Book Fair 2023 Watermark Ketik
Sastrawan Laksmi Pamuntjak ikut mengecam panitia Frankfurt Book Fair 2023 yang membela Israel dan mengabaikan penderitaan rakyat Palestina. (Foto: Laksmipamuntjak.com )

KETIK, SURABAYA – Sastrawan Laksmi Pamuntjak mendukung sikap delegasi Indonesia yang mengundurkan diri dari ajang perbukuan dan sastra bergengsi, Frankfurt Book Fair 2023.

"Saya bersikukuh pada pendirian saya bahwa loyalitas tertinggi sebuah pameran buku adalah pada kemanusiaan, dan ketakmampuan FBF untuk membela dan mempertahankan keputusan sastrawinya meski keputusan ini disebabkan oleh luka sejarah yang dalam dan bukan bagi kita untuk menimbang nilai maupun keabsahannya adalah sesuatu yang perlu disesalkan," tulis Laksmi Pamuntjak dalam keterangan tertulisnya yang juga diunggah di media sosial, Selasa (17/10/2023).

Seperti diketahui, ajang Frankfurt Book Fair pada tahun ini diwarnai kontroversi. Sejumlah delegasi menilai panitia yang dianggap membela Israel dan tidak membela penderitaan rakyat Palestina dalam perang di Gaza saat ini. Selain Indonesia, sikap serupa juga diambil delegasi Malaysia.

Penilaian serupa juga diamini oleh Laksmi Pamuntjak. Ia mengungkapkan sikap panitia yang menurutnya berbohong.

"Saya telah membaca beberapa artikel di media Jerman yang mengatakan bahwa LitProm, organisasi pengelola LiBeraturpreis, menyatakan bahwa keputusan menunda penyelengaraan upacara penghargaan dilakukan dengan persetujuan pemenang penghargaan, yaitu novelis Palestina Adania Shibli," ujar pemenang penghargaan sastra Jerman LiBeraturpreis 2015 ini.

"Tapi, hari ini, saya membaca dalam artikel The Guardian bertajuk “Palestinian Voices ‘Shut Down’ at Frankfurt Book Fair, says Authors” (15/10/2023) bahwa agen sastra Adania Shibli mengatakan pada The Guardian bahwa keputusan penundaan upacara itu tidak dilakukan dengan persetujuan sang pemenang," lanjut Laksmi.

Menurut Laksmi, rakyat di dua negara Israel dan Palestina sebenarnya sama-sama menderita akibat. Namun keberpihakan panitia FBF hanya pada Israel menunjukkan bahwa ajang ini tak lagi mewakili suara dunia, di mana semua bangsa dan negara berhak dan layak mendapat panggung untuk menyuarakan kebenaran mereka masing-masing.

"Sebagaimana FBF ingin menambah “panggung untuk para penulis Israel” seharusnya mereka juga menambah panggung untuk para penulis Palestina, bukan malah membungkam mereka," ujar penulis novel 'Amba' ini.

Menurut Laksmi, sebagai pameran buku terbesar di dunia, Frankfurt Book Fair seharusnya memiliki kesempatan yang besar untuk mempersatukan dan membangun dialog yang konstruktif diantara kedua pihak yang bertikai.

Pengumuman pengunduran diri delegasi Indonesia dari Frankfurt Book Fair 2023 sebelumnya disampaikan oleh Kemendikbud dan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) pada Senin (16/10) kemarin.

"Keputusan penyelenggara Frankfurt Book Fair untuk hanya memihak dan memberi panggung Israel telah merusak cita-cita dialog dan upaya membangun saling pengertian tersebut. Memihak Israel sambil melupakan derita rakyat Palestina ibarat membaca hanya sebuah buku untuk merasa paham seluruh isi dunia. Dan, memperluas panggung-panggung Israel di Frankfurt Book Fair sambil membatalkan penghargaan bagi penulis Palestina seakan mencerminkan perluasan permukiman ilegal Israel di tanah Palestina," ujar Arys Hilman Nugraha, Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) dalam pernyataan resminya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Laksmi Pamuntjak Palestina Israel gaza Hamas malaysia Frankfurt Book Fair