KETIK, SURABAYA – Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyebut ada sebanyak 17 butir aspirasi mengakomodir kepentingan buru, yang tertuang dalam "Komitmen Bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur Dan Serikat Pekerja/Serikat Buruh Jawa Timur".
Poin kesepakatam yang sudah ditandatangani oleh Gubernur Jawa Timur bersama Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak,itu disampaikan saat menyampaikan pidato di depan ribuan buruh yang menggelar aksi di Peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) 2025 di depan Kantor Gubernur Jatim di Jalan Pahlawan No 110, Surabaya, Kamis 1 Mei 2025.
"Kami kembali akan menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi bagi mereka korban PHK, 10.000 pelatihan dan sertifikasi. Dan, bisa tetap mengakses pekerjaan dengan hasil yang layak, bisa memenuhi kebutuhan keluarga menjadi lebih baik," urai Gubernur Jatim Khofifah disambut riuh tepuk tangan massa buruh.
Khofifah menegaskan untuk mewujudkan itu anggarannya telah disiapkan termasuk programnya.
"Melalui Komandan GASPER Fauzi dan tim, juga Pak Jazuli dan panjenengan semua kita berharap peningkatan keterampilan bisa mengakses pasar kerja lebih tinggi dan akan lebih baik kesejahteraannya," kata Khofifah.
Termasuk anak-anak buruh diberikan peningkatan akses ke SMA/SMK negeri dan 10.000 siswa di SMA/SMK swasta bisa mengakses beasiswa. Jumlah semua ada 30 ribu siswa yang bisa diterima di SMA/SMK Negeri dan Swasta, dan berkesempatan menerima beasiswa, sekaligus sebagai kado di Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2025.
"Terkait itu (beasiswa untuk pelajar SMA/SMK Negeri dan Swasta), nanti akan diumumkan oleh Dinas Pendidikan (Dispendik) Provinsi Jawa Timur," tegas Khofifah.
Khofifah kemudian mengakhiri kalimat yang disampaikan dengan mengajak massa buruh untuk menyuarakan Solawat Nabi.
17 butir kesepakatan antara Pemprov Jatim dan Serikat Pekerja/Buruh Se Jatim (Foto: Martudji, ketik.co.id)
Sebelumnya Koordinator Perwakilan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Jawa Timur, Ahmad Fauzi dan Jazuli sebagai Koordinator Aksi Buruh di Jatim menyampaikan bahwa melalui gubernur siap menyampaikan amanat buruh Jawa Timur ke Pemerintah Pusat.
Di akhir aksi, ribuan massa menyuarakan yel yel buruh dari elemennya masing-masing, kemudian meninggalkan panggung orasi untuk kembali ke wilayahnya masing-masing dengan penjagaan dan pengawalan petugas kepolisian. (*)
