KETIK, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, terus menyosialisasikan Kebijakan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun Ajaran 2025/2026 untuk jenjang SMAN, SMKN, dan SLBN.
Dalam kegiatan yang diikuti 181 peserta, terdiri dari kepala sekolah, kepala seksi, cabang dinas, dan operator sekolah, Khofifah menekankan pentingnya pelaksanaan SPMB yang berintegritas dan objek
"Untuk menjaga kualitas pendidikan di Jatim, saya minta jaga objektivitas jaga integritas, termasuk di entry point. Jangan menjadi setitik nila yang merusak susu sebelanga. Karena apa yang sudah panjenengan lakukan sangat luar biasa dengan melahirkan murid-murid terbaik. Jangan sampai setetes kesalahan merusak itu," ujar Khofifah, Selasa, 22 April 2025.
Khofifah menjelaskan bahwa akan ada penandatanganan pakta integritas untuk menguatkan komitmen ini pada 2 Mei mendatang. Penandatanganan ini akan dilakukan oleh para kepala sekolah, kasi, operator, dan mereka yang terikat dengan SPMB dengan Kadisdik Jatim.
"Pakta integritas ini harus mereka jadikan pegangan sebagai pedoman untuk bisa memastikan bahwa SPMB 2025 ini dijaga dengan penuh integritas oleh semua tim," katanya.
Harapannya nama baik dunia pendidikan Jawa Timur yang telah banyak menorehkan prestasi terus terjaga. Ia mencontohkan tingkat penerimaan SNMPTN Jatim tertinggi di Indonesia selama lima tahun berturut-turut.
"Tadi Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Maria Veronica Irene Herdijono juga bilang kalau di Sistem Informasi Manajemen Talenta, Jawa Timur nomor satu. Ini artinya bahwa prestasi pendidikan Jawa Timur luar biasa. Maka dengan ini kita harus menjaga kepercayaan masyarakat," ujarnya.
Khofifah juga mengajak untuk memaksimalkan pengabdian kepada masyarakat. Guna mewujudkan generasi terbaik untuk Indonesia Emas 2045 yang diharapkannya dapat menjadi amal jariyah bagi mereka yang terlibat.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai menjelaskan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan dengan terbuka menjawab pertanyaan apapun yang dimiliki masyarakat seputar SPMB.
"Selain sosialisasi yang kita lakukan di lima gelombang, kami juga memiliki hotline yang bisa diakses 24 jam. Tapi lebih dari itu, Bu Gubernur berpesan untuk diadakan juga helpdesk yang membantu menjawab apapun pertanyaan dari masyarakat," terangnya.
"Jadi pantang bagi kami untuk menutup diri terhadap berbagai pertanyaan. SPMB ini wajib kita laksanakan dengan penuh integritas dan semangat agar ini berjalan dengan baik sesuai dengan cita-cita kita bersama," pungkasnya. (*)