KETIK, SAMPANG – Keterbatasan ekonomi dan tantangan hidup di pedesaan tidak membuat perempuan muda satu ini patah arang. Musipah namanya, warga Desa Torjunan, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang, Madura, berhasil menekuni usaha jasa cuci pakaian.
Musipah memulai usaha laundry rumahan yang diberi nama Laundryku. Usaha ini ia dirikan bukan semata-mata untuk mencari keuntungan, tetapi juga demi merawat orang tua yang sudah lanjut usia.
Ia ingin menunjukkan bahwa membuka usaha di desa pun bisa menghasilkan, asalkan dijalani dengan sungguh-sungguh dan penuh komitmen.
Langkah Musipah membuka usaha berawal dari kepeduliannya terhadap sang ibu yang sakit-sakitan. Ia juga memiliki keinginan yang kuat untuk tetap tinggal di kampung halamannya, tanpa harus pergi merantau ke kota.
Musipah ketika menata pakaian laundry yang sudah siap diambil (Foto: Mat Jusi/Ketik)
Saat melihat warga sekitar mulai menyibukkan diri dengan pekerjaan dan tidak punya waktu mencuci pakaian sendiri, ia menangkap peluang tersebut sebagai potensi usaha.
Dengan modal terbatas dan hanya bermodalkan 2 mesin cuci, Musipah memulai layanan laundry sederhana di sebuah ruko di Desa Tragih. Tak disangka, respons masyarakat sangat positif. Pelanggan datang, bahkan tidak sedikit yang berasal dari desa tetangga.
“Awalnya saya hanya ingin punya penghasilan sendiri supaya bisa tetap merawat ibu. Tapi alhamdulillah, sekarang pelanggan mulai banyak. Bahkan ada juga dari desa sebelah,” ujar Musipah penuh rasa syukur, Kamis, 12 Juni 2025.
Meski tinggal di desa, Musipah tidak menjalankan usahanya secara asal-asalan. Ia belajar secara otodidak melalui internet tentang teknik mencuci yang benar, cara merawat pakaian, menjaga kualitas pelayanan, hingga menghitung biaya operasional agar tetap mendapat keuntungan.
Saat ini, Laundryku telah memiliki pelanggan tetap setiap hari. Melihat pertumbuhan usahanya, Musipah berencana menambah mesin cuci dan memperluas layanan. Ia juga bermaksud membuka lapangan kerja bagi warga sekitar yang membutuhkan.
Musipah berharap, kisah perjuangannya dapat menjadi inspirasi bagi para pemuda di desa agar tidak ragu memulai usaha dari hal-hal sederhana.
“Kalau kita tekun dan punya niat baik, insya Allah usaha sekecil apa pun bisa membawa hasil. Tidak harus ke kota, di desa pun kita bisa mandiri,” tutupnya.(*)