KETIK, LUMAJANG – Carut-marut penarikan tiket wisata air terjun Tumpak Sewu sampai sekarang belum rampung. Belum lama ini viral di media sosial, seorang wisatawan harus membayar tiga kali untuk sampai ke lembah air terjun Tumpak Sewu.
Ketua Komisi B DPRD Lumajang Deddy Firmansyah menyatakan akan turun ke wisata Tumpak Sewu untuk bertemu dengan para pengelola wisata tersebut. Ini agar ke depan masuk ke wisata Tumpak Sewu bisa satu pintu dengan koordinasi beberapa pihak yang terkait pengelolaan wisata tersebut.
“Dinas Pariwisata katanya akan menyelesaikan masalah ini dan akan menemui para pengelola disana. Maka saya berinisiatif untuk ikut hadir dalam pertemuan tersebut, agar masalah ini benar-benar bisa dituntaskan,” kata Deddy Firmansyah, 21 Desember 2024.
Dalam diskusi pagi di Forum Lumajang, anggota DPRD dari Partai Gerindra Gatot Sarworubedo menyatakan, semua pihak harus duduk meja agar masalah ini tidak terulang lagi dan mendukung Komisi B untuk bisa menfasilitasi pertemuan sejumlah pihak, sehingga tarikan tiket ganda tersebut tidak terjadi lagi.
Kasno, akademisi dari ITB Widya Gama Lumajang bahkan menyebut carut-marut tiket ini menyebabkan sejumlah kunjungan wisatawan batal datang ke wisata Tumpak Sewu.
Sebagaimana diberitakan media ini sebelumnya, air terjun Tumpak Sewu yang berada di Kecamatan Pronojiwo memang menjadi kawasan wisata yang mendapatkan kunjungan wisatawan asing paling besar di Jawa Timur.
Selain kawasan wisata air terjun, keberadaan Tumpak Sewu juga menyebabkan menjamurnya penginapan yang pada hari tertentu selalu penuh dan tidak bisa menampung wisatawan yang akan menginap di kawasan wisata ini.
Dalam sepekan ini ramai di media sosial seorang wisatawan harus membayar sampai tiga kali. Ini tentu saja akan membuat agency wisata harus mengeluarkan biaya lebih besar untuk pembayaran tiket tersebut.
“Ya intinya bagaiamana nantinya bisa singkron antara Pemkab, pengelola wisata Tumpak Sewu, BUMDES yang dikelola desa, Pemerintahan Desa, termasuk pihak-pihak yang melakukan penarikan tiket di lembah Tumpak Sewu, dimana wisatawan sudah membayar di pintu masuk utama,” ujar Ketua Komisi B DPRD Lumajang, Deddy Firmansyah. (*)