KETIK, LUMAJANG – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Penegak Demokrasi dan Keadilan Rakyat (Pendekar) Lumajang melakukan investigasi di kawasan Tambang Pasir Sumberwuluh. Hal ini untuk kepentingan pemetaan bahaya jika tambang jebol karena terkikis banjir.
Ketua LSM Pendekar Ahmad Nurhuda kepada media Ketik.co.id mengatakan, yang jauh lebih penting dari upaya menghindarkan warga dari bahaya tanggul jebol adalah menata prilaku penambang.
"Misalnya tanggul diperbaiki, tapi arah banjir tidak diarahkan ketengah sungai, maka pada akhirnya tanggul yang selesai diperbaiki akan terkikis lagi. Jika terus begitu, maka hanya akan menghabiskan anggaran dari pemerintah, dan akan kembali terkikis setiap musim penghujan. Ujung-ujungya jebol lagi, perbaikan lagi. Akan terus begitu," kata Ahmad Nurhunda.
Faktanya, kata Gus Mamak sapaan akrabnya, selama ini sebagian penambang itu ada yang sengaja mengarahkan ke tepi tanggul agar kawasan tambangnya mendapatkan aliran pasir dari banjir yang membawa material pasir.
"Ini namanya mencari untung sendiri tanpa memperhatikan keselamatan masyarakat. Sementara satu-satunya penyelamat agar warga terhindar dari bahaya banjir adalah tanggul-tanggul itu," kata Gus Mamak.
Berkaitan dengan temuannya itu Gus Mamak kemudian mendatangi Inspektur Tambang yang bertugas mengawasi aktivitas tambang.
"Dari pihak inspektur tambang kami dapatkan informasi bahwa mereka sudah mengeluarkan surat teguran kepada salah satu perusahaan tambang yang beroperasi di Sumberwuluh," kata Gus Mamak kemudian.
Oleh karenanya temuan itu akan dibawa ke Mabes Polri termasuk melalui upaya hukum Class Action, agar tindakan yang merugikan masyarakat dapat dihentikan.
"Saya akan minta bukti kepada siapa saja teguran-teguran itu disampaikan. Kalau kepada siapanya sebenarnya kita sudah tahu mas. Ya kalau mereka tetap tidak mau mematuhi saran dari inspektur tambang, kami akan usulkan penutupan atau pencabutan ijinnya," tegas Gus Mamak. (*)