KETIK, SITUBONDO – Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo menggelar kegiatan ngopi bareng masyarakat di Wisata Plaza Rengganis, Desa Baderan, Kecamatan Sumbermalang, Kabupaten Situbondo, Sabtu 21 Juni 2025. Kegiatan ini bertujuan membangkitkan lagi destinasi wisata itu.
Kegiatan ngopi bareng sambil menyaksikan pemandangan pegunungan ini juga dihadiri Wakil Bupati Situbondo Ulfiyah, Sekda Situbondo, Ketua Pengadilan Situbondo, Kasi Pidum Kejari Situbondo, kepala OPD Pemkab Situbondo dan tamu undangan lainnya.
Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo di hadapan sejumlah wartawan mengatakan bahwa, Wisata Plaza Rengganis ini pernah ngetren sekitar tahun 2015an.
Kemudian terbengkalai dan tidak dikembangkan, sehingga wisata ini ditinggalkan oleh pengunjungnya. Padahal, apabila wisata ini benar-benar dikelola secara maksimal, maka akan tumbuh mengembangkan UMKM dan entrepreneur lainnya.
“Sebagai salah satu bentuk komitmen kami Pemerintah Daerah Kabupaten Situbondo akan terus menggalakkan, meningkatkan entrepreneurial di daerah ini. Di daerah ini dimensinya banyak sekali, selain tempat wisata yang panoramanya indah di pandang juga terlihat di sekitaran lembah tanaman kopi yang setiap tahunnya itu ada perputaran ekonomi kisaran 30 miliar dari hasil panen kopi dan lainnya,” jelas Mas Rio, panggilan akrab Bupati Situbondo.
Bahkan, sambung Mas Rio, sudah ada petani kopi yang melakukan ekspor ke berbagai negara di dunia. Oleh karena itu, jika potensi yang ada di sini dibiarkan begitu saja, maka sangat sayangi sekali.
“Potensi ini harus kita manfaatkan untuk membuat event-event festival minum kopi di Wisata Plaza Rengganis ini,” ujar Mas Rio.
Oleh karena itu, kata Mas Rio, masyarakat harus di suport untuk menghadirkan kegiatan yang kolaboratif terhadap potensi wisata yang ada di sini.
“Pemerintah Daerah Kabupaten Situbondo, Pemdes, Bumdes dan Masyarakat di sini semuanya harus terlibat untuk membangkit potensi-potensi yang ada di daerah ini, sehingga perputaran perkonomian masyarakat UMKM di daerah ini bisa berjalan secara maksimal,” kata Mas Rio.
Di daerah ini, lanjut Mas Rio, tidak hanya berbicara tentang kopi, tapi juga harus berbicara tentang potensi wisata, berbicara tentang produk-produk lokal daerah ini, seperti oleh-oleh serta produk kerajinan dan lain-lain sebagainya.
“Jika hal tersebut diatas dikelola secara maksimal, maka efeknya pasti akan terasa sekali di tengah-tengah masyarakat,” tuturnya.
Plaza Rengganis yang terletak di Lereng Gunung Argopuro ini, satu destinasi wisata pendakian hingga ke puncak Rengganis, Gunung Argopuro.
“Sebelum kita tiba di Puncak Rengganis ada padang savana Cikasur, konon dulu dijadikan lapangan terbang pada zaman kolonial Belanda. Dulu menurut catatan dari Junghun, Cikasur atau Lereng Gunung Argopuro ini memiliki kadar oksigen terbaik di dunia,” ucap Mas Rio.
Bahkan, kata Mas Rio, pada zaman dulu Cikasur sempat akan dijadikan rumah sakit untuk para elit-elit Hindia Belanda, namun tidak terjadi.
“Kita punya sesuatu yang bisa kita tampakkan, bisa kita jual, seperti Plaza Rengganis, Cikasur dan Puncak Rengganis. Tinggal bagaimana kita mengkapitalisasikan menjadi keuntungan buat pemerintah kabupaten dan buat masyarakat di sini,” pungkasnya. (*)