KETIK, MALANG – Sebanyak 2.113 personel gabungan diterjunkan untuk mengamankan lanjutan BRI Liga 1 musim 2024/2025 antara Arema FC dan Persik Kediri di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, pada Minggu, 11 Mei 2025.
Laga ini menandai pertandingan kandang resmi pertama Arema FC setelah duka mendalam akibat tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022.
Pengamanan dilakukan secara ketat dan berlapis oleh Polres Malang, bersama TNI, Brimob Polda Jatim, hingga unsur pemerintah daerah. Petugas ditempatkan di empat ring pengamanan guna memastikan situasi tetap kondusif sebelum, selama, dan setelah pertandingan.
Sebelum melaksanakan pengamanan, petugas gabungan terlebih dahulu mengikuti apel pasukan dipimpin langsung Kapolres Malang AKBP Danang Setiyo Pambudi Sukarno.
“Semoga pelaksanaan tugas pelayanan pengamanan sepak bola lanjutan BRI Liga 1 Arema FC melawan Persik Kediri di Stadion Kanjuruhan berjalan dengan baik dan lancar,” kata AKBP Danang.
Petugas gabungan saat apel pengamanan Arema FC vs Persik di Stadion Kanjuruhan. (Foto: Binar Gumilang/Ketik.co.id)
Kapolres Malang menegaskan seluruh personel sudah dipetakan sesuai tugas di lapangan dan harus bergerak dalam satu komando. Ia juga menekankan bahwa tidak ada personel yang diperbolehkan membawa senjata api maupun senjata tajam.
“Sudah dibagi di titik plotting ring 2, 3, dan 4. Silahkan laksanakan tugas dengan baik. Tidak ada yang melakukan kegiatan di luar perintah. Semua satu komando,” tegasnya.
“Kita laksanakan semaksimal mungkin, tegas namun tetap humanis,” imbuhnya.
Kabagops Polres Malang, Kompol Aryanto Agus Subekti, mengatakan bahwa sistem pengamanan dibagi dalam empat ring, dari dalam stadion hingga area luar dan jalur akses penonton serta tim.
“Jumlah personel seluruhnya 2.113 dari gabungan TNI, Denpom, Brimob, Polda Jatim, Polres jajaran, Satpol PP, Dishub, steward dan panpel,” ujar Kompol Aryanto.
Ia menambahkan pengamanan juga didukung oleh Polres dari luar wilayah, seperti Lumajang, Ponorogo, Blitar, Situbondo, Tulungagung, dan Madiun. Petugas dari tim cipta kondisi (cipkon) juga disiagakan untuk patroli dan penyisiran pada ring 3 dan ring 4.
“Cipta kondisi dilakukan untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas, termasuk konsumsi miras dan tindakan kriminal. Personel juga mengamankan objek vital seperti gedung pemerintahan, stasiun, dan terminal,” jelasnya.
Stadion Kanjuruhan sendiri berkapasitas 21.603 penonton dan memiliki 16 gate. Pengawasan ketat dilakukan oleh steward dan panitia pelaksana di ring 1. Sementara personel Polri mendampingi proses sterilisasi dari barang-barang berbahaya seperti petasan, miras, dan senjata tajam.
“Personel Polri juga ditempatkan di tiap pintu masuk stadion untuk mendampingi steward dalam pemeriksaan barang bawaan penonton. Pengamanan tetap mengedepankan pendekatan humanis,” tuturnya.
Laga ini sekaligus menjadi penanda kembalinya atmosfer sepak bola di Stadion Kanjuruhan. Ribuan Aremania dipastikan hadir untuk mendukung tim kebanggaan mereka dengan harapan pertandingan berjalan aman dan lancar.
Aremania yang ingin menyaksikan pertandingan juga harus melakukan pengecekan secara ketat dan teliti. Tiket sebelumnya dijual secara online dan satu orang satu tiket.
Aremania yang ingin menyaksikan pertandingan juga dilarang membawa minuman keras, tidak boleh membawa barang berbahaya seperti sajam, korek api dan flare. Serta dilarang melakukan yel-yel nyanyian yang rasis. (*)