Logistik Tantangan Terberat Mandalika sebagai Host Perdana Internasional GT World Challenge Asia 2025

12 April 2025 13:32 12 Apr 2025 13:32

Thumbnail Logistik Tantangan Terberat Mandalika sebagai Host Perdana Internasional GT World Challenge Asia 2025
Mobil balap ajang GT World Challenge Asia 2025 di Sepang, Malaysia. (Foto: MGPA)

KETIK, LOMBOK TENGAH – Pertamina Mandalika International Circuit bersiap menyambut ajang GT World Challenge Asia 2025 yang akan digelar pada 9–11 Mei mendatang. Ini kali pertama sirkuit kebanggaan Indonesia menggelar balapan mobil internasional berstandar FIA.

Tahun ini, aspek logistik menjadi salah satu tantangan terbesar. Padatnya jadwal seri balapan menuntut proses pengiriman logistik terkoordinasi secara ekstra ketat. Usai berlaga di Sepang, Malaysia, para peserta langsung melanjutkan perjalanan ke Mandalika sebelum bertolak ke Thailand dalam waktu yang relatif singkat.

“Tahun ini jadwal logistik sangat padat. Hanya berselang tiga minggu kurang antara balapan di Mandalika dan venue berikutnya di Buriram, Thailand. Karena kompleksitas lokasi sehingga pengiriman Mandalika ke Surabaya memakan waktu, maka kami selaku agen logistik akan menggunakan kapal khusus (vessel charter) untuk memangkas waktu transit, dan memastikan seluruh kontainer tiba tepat waktu. Semua dokumen dan administrasi kepabeanan harus diproses dengan cepat dan tepat,” ucap Mike Zimmerman dari JAS Worldwide, mitra logistik GT World Challenge Asia 2025.

Direktur Utama MGPA Priandhi Satria mengungkapkan, perpindahan logistik dari Sepang ke Mandalika dan kemudian ke Thailand dalam waktu hanya beberapa hari adalah sebuah tantangan besar. Pihaknya mengandalkan koordinasi erat antara tim balap, penyedia logistik, Sekdenas, Administrator KEK Mandalika, Bea Cukai Mataram, Bea Cukai Tanjung Perak, pihak pelabuhan, hingga dukungan penuh dari pemerintah daerah.

"Kali ini, pihak SRO untuk kali pertamanya akan mencoba untuk mencharter kapal kargo mengangkut barang langsung dari Gili Mas ke Thailand. Ini suatu terobosan baru. Selama ini sudah terbukti SekDeNas dan Bea Cukai sangat membantu dan bekerja 24/7 sehingga tengah malam juga bersedia melakukan pemeriksaan," jelas Priandhi.

Foto MGPA berkoordinasi dengan panitia ajang Internasional GT World Challenge Asia 2025. (Foto: MGPA)MGPA berkoordinasi dengan panitia ajang Internasional GT World Challenge Asia 2025. (Foto: MGPA)

Lebih dari sekadar pemindahan barang, proses ini juga mencakup aspek perizinan, keamanan, hingga penyesuaian teknis antar negara yang dilalui.

GT World Challenge Asia 2025 tidak hanya diharapkan berjalan sukses. Namun juga menjadi pemicu hadirnya lebih banyak ajang internasional di masa mendatang. Dampaknya akan dirasakan tidak hanya oleh industri otomotif nasional, tetapi juga sektor pariwisata dan ekonomi lokal di Nusa Tenggara Barat.

Mike juga menambahkan, Sirkuit Mandalika sangat memukau secara visual dan memiliki potensi besar sebagai tuan rumah ajang balap mobil internasional. "GT World Challenge Asia menjadi momentum penting untuk membuktikan bahwa Mandalika bukan hanya layak, tetapi juga siap menjadi tuan rumah tetap untuk seri-seri balap internasional lainnya,” jelasnya.

Priandhi sendiri berharap GT World Challenge Asia 2025 menjadi salah satu cara untuk menjadi magnet wisatawan dan membawa nama The Mandalika, Mandalika, Lombok  NTB dan Indonesia semakin dikenal di kancah internasional. "Sirkuit Mandalika adalah simbol kebanggaan Indonesia. Mari kita terus dorong pengembangannya dan menjadikannya sebagai ikon balap global,” tutup Priandhi. (*)

Tombol Google News

Tags:

GT World Challenge Asia MGPA Sirkuit Mandalika Priandhi Satria