KETIK, BATU – Studio Matahati Ceramics tetap bertahan di tengah menurunnya angka kunjungan wisata. Tempat yang menjadi destinasi wisata edukasi seni pembuatan keramik itu masih menerima kunjungan. Meskipun hanya satu pengunjung yang datang.
Studio yang berada di Perumahan Wastu Asri, Blok DD No. 6-8, Kelurahan Junrejo, Kecamatan Junrejo Kota Batu itu lebih banyak disinggahi tamu yang bersifat perorangan.
"Satu orangpun kami terima, karena memang tamu membutuhkan tempat yang damai dan kontemplatif," kata Founder Wisata Edukasi Matahati Ceramics Muchlis Arif, Jumat 18 April 2025.
Menurut Mukhlis, belajar membuat keramik memiliki manfaat tersendiri. keramik adalah sebuah media yang bila dikaitkan dengan pelajaran hidup, keramik adalah gambaran kehidupan manusia.
Sehingga, menurutnya, wisatawan akan menemukan ada fase-fase di dalam kehidupan yang ada di dalam keramik itu.
"Semakin sulit membuat keramik, akan semakin menarik. Oleh karena itu membuat keramik butuh konsentrasi dan Kontemplasi,” imbuhnya.
Studio MataHati Ceramics dapat menjadi sebuah ruang terbuka kreatif untuk berbagai komunitas maupun ekosistem seni. Sejumlah event kreatif sudah pernah diselenggarakan di tempat tersebut. Pengunjungnya pun telah tembus luar negeri. Seperti dari Malaysia Singapura dan Myanmar.
"Kebanyakan mereka tahu studio saya ini dari media sosial. saat saya tanya, mereka rata-rata menjawab dari Tik Tok," urai Mukhlis.
Pria lulusan S2 jurusan Seni Keramik Institut Seni Indonesia Yogjakarta itu menuturkan adanya penurunan kunjungan. Khususnya dari rombongan sekolah maupun pemerintah. Menurutnya hal itu salah satu efek dari pemberlakuan efisiensi oleh pemerintah.
"Sekarang kegiatan semacam Bimtek itu kan sudah tidak boleh. Jadi sekarang lebih dominan perseorangan atau keluarga saja," pungkasnya. (*)
