Netizen Tuban 'Rujak' Pertamina dan Diskoperindag di Medsos, Gara-Gara LPG 3 Kg Tembus Rp25 ribu

Jurnalis: Ahmad Istihar
Editor: M. Rifat

18 Maret 2024 15:23 18 Mar 2024 15:23

Thumbnail Netizen Tuban 'Rujak' Pertamina dan Diskoperindag di Medsos, Gara-Gara LPG 3 Kg Tembus Rp25 ribu Watermark Ketik
Ilustrasi tabung LPG ukuran 3 Kilogram (18/03/2024) (Foto: Ahmad Istihar/Ketik.co.id)

KETIK, TUBAN – Sejumlah akun di Instragram 'merujak' akun resmi @pertaminapatraniaga.jatimbalinus perihal kelangkaan dan melonjaknya harga tabung elpiji 3 kilogram sampai Rp25 ribu.

Tak hanya akun milik Pertamina, netizen juga mengkritisi peran dinas terkait yakni Diskoperindag Tuban sebagai pengawas.

Kritikan itu ditumpahkan netizen dalam postingan akun Instragram info-Tuban, yang mengcopy paste hasil produk jurnalistik salah satu media lokal Tuban. Postingan itu mengunggah berita "LPG mahal dan langka kepala Diskopumdag: gara-gara cuaca Buruk," diiring lagu Antara benci dan Rindu yang dilantunkan penyanyi Ratih Purwasih benci.

Selain itu, postingan ini menuliskan "LPG 3 kilo neng omahmu langka + larang pora, Lur ??," tanya admin laman IG tersebut.

Selang beberapa jam muncul tulisan dari akun @patra niaga.jatimbalinus dengan maksud memberikan jawaban terkait kondisi itu.Akun itu menyebut kondisi yang dikeluhkan hanya terjadi di kecamatan Jatirogo saja. Sementara di kecamatan lain stok LPG dalam posisi aman.

Mereka juga menjelaskan harga tinggi di toko/pengecer diduga dimanfaatkan oleh pengecer untuk menaikkan harga. Dan itu adalah dalam ranah pengawasan Disperindag, di luar kewenangan Pertamina.

Selain itu, tulisan dalam laman ini, akun Pertamina.jatimbalinus mengimbau masyarakat membeli LPG di pangkalan resmi Pertamina yang menjual sesuai HET Jatim Rp 16 ribu.

Sontak beberapa netizen langsung menanggapi balik keterangan akun @patraniaga.jatimbalinus itu. "@patraniaga.jatimbalinus barusan saya tanya orang tua, gas disini malah dijual Rp 22ribu," tulis akun @_rdho7.

"@patraniaga.jatimbalinus jangan lupa Bangilan juga di cross check di sini sudah 25k. itupun Gas Elpiji sudah didapat," tulis akun lainnya @vitacha_c.

Bahkan, juga ada netizen yang lebih kritis. Seperti IG umiikwati. "@patraniaga.jatimbalinus HET 16 ribu. Tapi fakta di lapangan harga Rp 20 ribu. Itu gimana?," tanyanya.

Sampai Senin malam (18/3/2024) akun IG @patraniga.jatimbalinus belum merespon lagi atas banjir kritikan dari netizen tersebut.

Dari pantauan awak media di laman IG Info_Tuban, sejumlah netizen juga mengkritisi keberadaan dinas terkait dalam hal pengawasan pendistribusian LPG serta mekanisme pengawasan harga di tingkat Agen-Pangkalan, pengecer dan pembeli.

Seperti akun @eliyass-02. "Jadi saya kira, kalau kita dengan gampang menyalahkan angin, hujan dan sebagainya, ya mungkin tidak perlu ada pemerintahan kalau begitu," tulisnya.

Lain halnya dengan akun @andioke1999. "Beras mahal, telur mahal, LPG Langka, Cabai Naik semua salah cuaca terus kerjakan pejabat ngapain," tulisnya.

Masih dalam cuitan netizen IG, juga muncul keluhan akun @khus_nul46. "di Singgahan 25ribu," tulisnya.

Saat awak media mencoba mengkonfirmasi di sejumlah pedagang eceran atau toko di Senori, salah satu pedagang menyebut stok LPG di agen/pangkalan seperti dibatasi. Pasalnya, biasanya dia mendapat kiriman 38 tabung. Namun semenjak masuk bulan Ramadan kiriman LPG 3 kilogram berkurang. "Sejak masuk Ramadan cuma mendapat kiriman 10-16 tabung," ucap pedagang yang enggan disebut namanya itu. 

Dia menambahkan, itupun sudah berbeda harga serta stoknya. Akibatnya terjadi lonjakan harga yang diakui oleh pengecer/toko tersebut.

"Hukum ekonomi kalau barang langka permintaan pasar tetap. Otomatis harga akan merangkak naik. Ibaratnya berebutan siapa cepat dia dapat barang LGP tersebut," tutupnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Pertamina Patra Niaga LPG Diskoperindag Pemkab Tuban