OJK Malang Ajak Masyarakat Waspada Penipuan dan Investasi Ilegal

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Mustopa

13 Juni 2024 06:17 13 Jun 2024 06:17

Thumbnail OJK Malang Ajak Masyarakat Waspada Penipuan dan Investasi Ilegal Watermark Ketik
Kepala OJK Malang, Biger Adzanna Maghribi. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang mengajak masyarakat untuk waspada terhadap upaya penipuan dan investasi ilegal, mengingat masih banyak kasus yang terjadi di wilayahnya.

Biger Adzanna Maghribi selaku Kepala OJK Malang menjelaskan, salah satu kasus penipuan terjadi pada sebuah pesan yang berisi tautan. 

"Ada salah satu pimpinan instasi di Malang jadi korban Rp500 juta dalam waktu 10 menit. Mendapat pesan biaya transfer naik Rp150.000 per bulan, kalau keberatan klik link ini dan sampai ke titik kode OTP dikasih sehingga hilang semua uangnya," ujar Biger, Kamis (13/6/2024). 

OJK juga mengendus adanya investasi ilegal oleh salah satu koperasi di Jawa Tengah yang telah masuk ke Jawa Timur. Dari hasil penelusuran, banyak nasabah yang bergabung dari kalangan guru. 

"Nasabahnya sejauh ini paling banyak guru. Kita akan operasi bersama APH dalam hal ini Bareskrim untuk menindaklanjuti investasi ilegal," lanjutnya. 

Di dalam investasi, terdapat dua hal yang harus diperhatikan, yaitu legal dan logis. Apabila terdapat investasi yang menawarkan keuntungan yang tidak logis, maka masyarakat harus berhati-hati. 

"Kita ada hotline 08115777 itu tinggal WA untuk menanyakan apakah institusi itu legal atau tidak, diawasi OJK apa tidak," katanya. 

Biger juga menyampaikan bahwa tidak semua hal yang tidak diawasi oleh OJK merupakan ilegal. Salah satunya alat pembayaran digital menjadi ranah dari Bank Indonesia terkait dengan pengawasannya. 

"Tapi jangan langsung judge kalau enggak diawasi OJK berati ilegal. Bisa jadi memang bukan pengawasan dari OJK. Seperti kalau pembayaran itu ranahnya BI, jadi belum tentu ilegal," tambahnya. 

Menurutnya terdapat gap yang jauh antara literasi dan inklusi di masyarakat terkait keamanan keuangan. Literasi menjadi hal penting untuk menghindari masyarakat dari upaya penipuan. 

"Literasi adalah quality, inklusi adalah quantity. Literasinya ini, masyarakat paham apa tidak bahwa ada pishing, dan lainnya. Kita untuk ambil uang di ATM juga harus hati-hati. Banyak orang yang belum tahu," tutupnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

OJK Malang Investasi Ilegal penipuan Kota Malang