KETIK, SURABAYA – Melambungnya nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat berdampak para pelaku UMKM di Surabaya.
Oleh sebab itu, mereka mulai memutar otak untuk menjaga pembeli tetap berkunjung membeli produk mereka.
Oktaviani, salah satu pelaku UMKM di Sentra Wisata Kuliner (SWK) Dukuh Menanggal, Surabaya menjelaskan, salah satu cara yang dia lakukan adalah dengan menghadirkan hiburan.
"Hiburannya musik, sarana olah raga, dan lain sebagainya. Tergantung lokasi SWK-nya," kata Oktaviani kepada Ketik.co.id.
Penambahan fasilitas ini merupakan hasil pertemuan antara pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dengan para pelaku UMKM.
Perangkat sound untuk acara musik di Sentra Wisata Kuliner Karah, Surabaya untuk menarik pembeli, 12 April 2025. (Foto: Fitra/Ketik.co.id)
Hasil penambahan fasilitas diakui Oktaviani cukup berdampak. Sejumlah pengunjung bisa berwisata kuliner sambil menikmati makanan dan minuman yang ada di SWK.
"Alhamdulillah kemarin setelah bertemu Pak Wali (Eri Cahyadi, red), untuk memberikan program ini. Memberikan fasilitas pendukung," jelasnya.
Sebelumnya, Oktaviani mengeluhkan pendapatan yang turun. Ia menceritakan, tahun lalu bisa mendapatkan kurang lebih Rp1 juta hingga Rp2 juta.
"Tapi sekarang dapat Rp500 ribu saja susah. Belum lagi kemarin waktu puasa kami libur. Jadinya semakin susah untuk mendapat keuntungan," ungkapnya.
Sekarang setelah puasa, Oktaviani berharap pengunjung bisa kembali normal.
"Kebetulan juga lokasi kami dekat dengan perkantoran. Biasanya kalau tengah hingga akhir bulan hanyak karyawan sekitar sini yang makan di sini," pungkasnya. (*)