KETIK, HALMAHERA SELATAN – Pergerakan Aktivitas Demokrasi (Parade) Maluku Utara (Malut) menduga kegiatan Perusahan Daerah (Perusda) Halmahera Selatan tahun 2023-2024 dilakukan secara asal jadi.
Ketua Parade Malut, Sahmar menyebut, Direktur Perusda Prima Niaga Halmahera Selatan Hamid Sowakil dan para pengurus kurang berkompeten mengamban jabatan yang telah diamanatkan.
Sahmar mengatakan, anggran yang dikelola Perusda Halmahera Selatan (Halsel) cukup fantastis. Yakni dengan nilai Rp 1,7 miliar dan telah terealisasi 100 persen di dua tahun berturut-turut dengan sumber dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Namun, anggran tersebut menurut Sahmar, tidak sejalan dengan kegiatan dan sejumlah aset yang dimiliki Perusda Prima Niaga Halsel.
"Sejumlah aset lainnya terbengkalai, padahal sumber dana dari Pemda Halsel namun tidak terurus sama sekali oleh pengurus Perusda Prima Niaga Halsel," cecar Sahmar, pada Selasa 4 Maret 2025.
Ia juga mengatakan, program yang dijalankan Perusda Prima Niaga Halsel tidak mempunyai dampak yang segnifikan terhadap masyarakat.
"Tidak berkompeten akhirnya terbengkelai dan terkesan hanya habiskan uang daerah," ujarnya
Dengan alasan demikian, Sahmar menginginkan kondisi tersebut jangan dibiarkan berlarut. Dia meminta Bupati Halsel Hasan Ali Bassam Kasuba untuk secepat mungkin mengevaluasi pengurus Perusda Prima Niaga.
"Evaluasi saja dan diganti dengan orang yang punya kompeten bisnis dan lain sebagainya. Sehingga ada ada manfaat untuk rakyat, jika ini dibiarkan terus menerus maka Perusda ini hanya menghabiskan uang rakyat," pinta Ebams sapaan akrab Sahmar. (*)