KETIK, ACEH BARAT DAYA – Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim), Polres Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh melakukan pengecekan ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah SPBU yang ada di kabupaten setempat, Senin, 10 Februari 2025.
Kapolres Abdya, AKBP Agus Sulistianto melalui Kasat Reskrim, Iptu Wahyudi mengungkapkan, pengecekan dan pendataan SPBU yang dilakukan pihaknya sebagai tindak lanjut laporan yang diterima dari masyarakat terkait dengan informasi kelangkaan BBM.
Dalam hal ini, tambahnya, pihaknya mengecek dan mendatangi SPBU PT Haji Ruslan di Kecamatan Blangpidie, SPBU CV. Abdullah Kapal Layar di Kecamatan Susoh, dan SPBU PT Sudima Jaya Abadi di Babahrot, Abdya.
"Pengecekan ini untuk menindaklanjuti laporan tentang isu kelangkaan BBM di Abdya," kata Iptu Wahyudi.
Hasil dari pengecekan tersebut, dilaporkan bahwa di SPBU PT Haji Ruslan jumlah ketersediaan pertalite dari hari Senin hingga Sabtu sebanyak 16 ton per hari, bio solar 8 ton pada hari Senin, Rabu, Kamis, Jumat dan 16 ton setiap hari Selasa dan Sabtu.
"Untuk pertamax sebanyak 8 ton per minggu, sedangkan dexlite 8 ton per dua bulan," sebutnya.
Kemudian di SPBU CV Abdullah Kapal Layar, dilaporkan stok Pertalite sebanyak 16 ton setiap hari Senin hingga Sabtu, jenis bio solar 8 ton per hari Senin sampai Jumat dan 16 ton per hari Sabtu. Pertamax 40 ton setiap bulan, sedangkan dexlite 8 sampai 10 ton per tiga bulan.
"Di SPBU PT Sudima Jaya Abadi, ada stok pertalite 8 sampai 16 ton per hari, bio solar 8 sampai 10 ton per hari, pertamax 30 sampai 40 ton per bulan, dan dexlite 8 sampai 10 ton per tiga bulan," jelas Iptu Wahyudi.
Dalam hal ini, tujuan Sat Reskrim Polres Abdya melakukan pengecekan itu untuk untuk menghindari adanya penyalahgunaan pendistribusian atau tidak tepat sasaran. Pengecekan ini juga untuk menindaklanjuti informasi dari masyarakat tentang isu kelangkaan BBM bersubsidi di Abdya.
"Secara umum, stok BBM bersubsidi di Abdya mencukupi. Namun tadi pagi sempat terjadi kekosongan dikarenakan pada jam tersebut belum masuk suplai minyak dari Pertamina ke SPBU," ungkapnya.
Iptu Wahyudi menyebutkan bahwa pihaknya juga telah membentuk tim terkait dengan informasi kelangkaan BBM bersubsidi. Tidak lupa, dia mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan mengikuti aturan yang berlaku untuk menghindari kejadian serupa di masa depan.
"Kami mengajak masyarakat untuk bekerja sama dengan kami dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Abdya. Apabila didapati tidak sesuai dengan aturan, maka akan dilakukan proses hukum jika terdapat tindak pidana," pungkas Iptu Wahyudi. (*)
